first love

1. Awal☘️ Happy reading . . . . "Kringggg....kringggg...kringgg" Naya meraba meja yang letaknya tepat di samping ranjang untuk mencari ponselnya yang terus menerus berbunyi. "Halo? Ini siapa sih? Masih pagi juga! Berisik tau!!" Protes Naya terus menerus mengomel tanpa henti. "Sialan lu sudah dibangunin juga. Nih gue Rara. Emang lu enggak tau hari ini hari selasa? Ingat kita itu ada praktek renang, jangan keasyikan molor saja lu dasar cewe kebo baru juga lewat tanggal merah, elu udah tambah libur aja. Buruan bangun terus siap-siap gue otw kesitu sekarang" gerutu Rara yang kesal mendapat omelan dari Naya. "Ehh elu ra, sorry sorry. Aduh ... kok gue bisa lupa sih. Ya sudah gue siap-siap dulu" kata Naya lalu memutuskan panggilan telfon dari Rara. Tok...tok...tok... "Kak Naya? Udah bangun?" Ucap seseorang dibalik pintu kamar Naya. "Udah dek, buka aja pintunya enggak di kunci ko" Vio pun membuka pintu kamar Naya dan segera duduk di kasur kebanggaan Naya "kata Uma buruan mandi dan segera turun ke bawah untuk sarapan" "Bilangin Uma 10 menit lagi kakak turun ke bawah yah" ucap Naya sambil mengelus kepala adik kesayangannya itu. Vio pun segera pergi dari kamar Naya dan menutup kembali pintu kamarnya sedangkan Naya langsung bergegas melakukan aktifitas bersiap-siapnya sebelum sahabatnya Rara datang dan mengomelinya untuk ke dua kalinya. ☘️☘️☘️ Naya Abera Felixia seorang gadis remaja SMA yang bersekolah di salah satu SMA favorit di kotanya, tinggal bersama ibu dan seorang adik yang bernama Violetta Felixia. Naya memiliki seorang sahabat yang bernama Rara Arsenio Sandega, mereka sudah sahabatan dari jaman SD dan Rara anaknya rese banget tapi bijak dan bisa jadi pendengar yang baik yah walaupun kadang nyebelin sih. "Tok..tok..tok assalamualaikum Naya" teriak Rara sambil mengetok pintu rumah. "Wa'alaikum salam, eh Rara mau jemput Naya? Naya nya masih di atas tuh, yuk masuk dulu ke dalam kita sarapan sama-sama" ucap Uma Zanna ibunya Naya. "Eh Uma, gimana kabarnya?" Rara segera menghampiri Uma Zanna dan menyalaminya. "Alhamdulillah baik nak" kata Uma Zanna sambil merangkul Rara dan berjalan bersama menuju ruang makan. Naya pun segera menuruni tangga dan menuju ke meja makan. "Akhirnya tuan putri yang di tunggu-tunggu datang juga. Kenapa sih lama banget, kebiasaan deh. Cepetan jangan lama-lama nanti pintu gerbangnya tutup lagi, mau lu di suruh berjemur di lapangan kayak ikan asin sama Bu Novi" gerutu Rara tanpa henti sambil terus mengecek jam di tangannya yang sudah menunjukkan pukul 06.30 WIB. "Iya sorry Ra, lu mah ngomel mulu sakit nih kuping kena omelan lu mana masih pagi gini udah dapat sarapan dari ocehan lu lagi" ucap Naya sambil mengambil roti tawar yang berada di atas meja dan segera menciumi pipi Uma Zanna dan adik kesayangannya Vio. "Uma, Naya dan Rara berangkat ke sekolah dulu yah" "Hati-hati yah sayang" ucap Uma Zanna dengan ramah Naya segera menarik tangan Rara untuk segera keluar dari rumah dan Rara pun mengambil tasnya yang di simpan di salah satu kursi di meja makan. ☘️☘️☘️ Untungnya ketika mereka sampai di parkiran bel sekolah baru berbunyi yang menandakan pelajaran pertama akan segera di mulai. Naya dan Rara segera berlari menuju kolam renang karena jam pertama mereka adalah pelajaran olahraga renang. Saat Naya dan Rara sedang berlari di area koridor tidak sengaja Naya menyenggol bahu seseorang yang sedang berjalan berlawanan arah. Naya segera berbalik dan hendak meminta maaf, tapi tiba-tiba saja Naya terpaku saat menatap cowok yang dia senggol barusan. ternyata cowok yang Naya senggol bahunya tadi adalah Gabriel Abraham si cowok playboy yang terkenal karena suka menggoda adik-adik kelas dan jangan lupakan ketampanan dan prestasinya dalam bidang olahraga salah satunya renang yang membuat dia tetap di kagumi para kaum hawa di SMA Taruna Bangsa. Untuk sejenak Naya terdiam dan membisu sambil menatap mata Gabriel yang menurut Naya mata Gabriel itu sangat indah. "Wah ternyata dari dekat gini dia memang tampan yah, pantesan banyak yang mengaguminya" ucap Naya dalam hati. Sampai akhirnya Naya pun tersadar dari lamunan saat Rara menarik tangannya dan segera bergegas lari menuju area kolam renang karena takut mendapat hukuman dari pak Dodi. Gabriel masih berdiri di tempatnya dan hanya terdiam saja, dia bingung melihat Naya yang di tarik pergi sama Rara sebelum meminta maaf terlebih dulu. "Gab lu enggak apa-apa kan?" Tanya Farrel salah satu sahabat Gabriel "iya enggak apa-apa kok tenang aja, yuk lanjut jalannya nanti pak Dodi mencari kita kalau kita terlalu lama" sambil merapikan bajunya dan melihat Naya yang sudah pergi menjauh. Naya dan Rara pun segera menuju ruang ganti untuk mengganti pakaian sekolah mereka dengan baju renang yang mereka bawah dari rumah tadi dan ketika tiba di area kolam untungnya Naya dan Rara tidak terlambat banget, sehingga mereka bisa langsung menyesuaikan diri dengan teman-teman. di barisan yang sedang mendengarkan pengarahan dari pak Dodi. Naya menoleh kesamping dan melihat wajah Rara yang sudah memerah seperti tomat rebus ditambah omelan-omelan nya yang dari tadi pagi terus dia ucapkan tanpa henti sambil berbisik dan membuat Naya tertawa lebar sampai ketahuan sama pak Dodi. "Naya Abera Felixia apa arahan dari bapak lucu? Suara pak Dodi menggelegar di seisi ruangan kolam. Naya yang mendengar suara dari pak Dodi langsung segera menutup mulutnya dan menunduk karena takut akan tatapan tajam pak Dodi. Saat pak Dodi hendak menuju ke barisan Naya tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan muncul beberapa siswa yang membuat siswi-siswi di dalam ruangan tersebut heboh. "Aduh pacar gue datang" "Kenikmatan mana lagi yang engkau dustakan" "Bagaimana bisa ada orang setampan itu" "Lihat aku dong" Ucap beberapa siswi di dalam ruangan kolam. Naya yang tadi sedang menunduk karena takut akan tatapan tajam pak Dodi seketika mendengar beberapa temannya yang sedang heboh pun segera menoleh dan mencari tau apa yang sedang mereka hebohkan ternyata yang mereka hebohkan bukan lain adalah Gabriel dan kawan-kawannya yaitu Farrel dan Galang. Naya segera menunduk kembali dan menutup wajahnya dengan salah satu tangannya agar Gabriel tidak melihatnya. "Kok dia lagi sih" ucap Naya dalam hati. Pak Dodi segera menyuruh para siswi- siswi tersebut untuk diam. "Bagaimana? Sudah di bawa pelampungnya?" Tanya pak Dodi kepada Gabriel dan teman-temannya yang baru masuk ke ruangan. "Ini pak totalnya ada 30 pelampung yang di bawa" ucap Gabriel. Pak Dodi segera menyuruh Gabriel, Farrel dan Galang untuk menyimpan pelampungnya di depan kolam. Pak Dodi mulai mengarahkan pembagian kelompok untuk renang dan memperkenalkan beberapa siswa kepercayaannya yang akan membantunya mengajarkan beberapa gaya renang di beberapa kelompok yang telah dibagi selama pak Dodi tidak ada. Berhubung pak Dodi akan menghadiri rapat guru, pak Dodi pun segera memberikan mereka instruksi untuk langsung memulai praktek renang. Setelah itu pak Dodi pun meninggalkan ruangan. "kenapa harus di kelompok mereka Naya sih?" "sini di kelompok gue aja" "pengen di ajarin juga dong" Para siswi-siswi pun kembali heboh dan membuat Naya bingung, akhirnya Naya memberanikan menoleh sedikit ke arah depan karena penasaran. Naya kaget Karena Gabriel menuju ke arah kelompoknya dan ternyata benar saja Gabriel kebagian menjadi tutor untuk mengajar di kelompoknya tersebut makanya para kaum hawa di dalam ruangan heboh enggak karuan. Naya langsung menunduk dan segera menutupi wajahnya kembali agar tidak ketahuan oleh Gabriel. ☘️☘️☘️ To be continue 01/04/2022 Haloo....... Bagaimana menurut kalian di chapter 1 ini? Pada penasaran nggak bagaimana chapter 2 nya? Nexttt? Ayoo like dan komen sebanyak-banyaknya!!!!!