Sepanjang sarapan pagi itu Roro hanya terdiam membisu. Rasa takut terlalu mendominasi dan menguasai pikirannya. Ketakutan demi ketakutan membuat makannya pun tak berselera. "Mami, kenapa tidak makan? Apa makanannya tidak enak?" tanya Zoya saat melihat ibunya bukannya makan, melainkan melamun. "Eh, em, enak kok. Ayo, kalian makan saja. Mami memang belum lapar." Roro berkilah. Padahal perutnya sebenarnya meronta ingin diisi, namun pikirannya yang penuh sesak membuatnya kehilangan selera makan. Zavier pun pindah ke sisi Roro. Lalu mengambil sendok dari tangan Roro. Maksud hati ingin menyuapi sang ibu. "Eh, nggak perlu, Sayang. Zavier makan aja. Mami ...." "Zavier makan saja. Biar Mami, Papi yang suapi, bagaimana?" sela Winston. "Setuju," pekik Zoya girang membuat mata Roro terbelalak.