Sudah seminggu Winston tidak pulang ke rumah Roro. Rasanya ia sudah tak sabar untuk bertemu dengan anak-anaknya. Winston bahkan rela kurang tidur agar pekerjaannya segera selesai. Melihat wajah Zoya yang merengek agar ia pulang membuatnya benar-benar gelisah. "Kenapa pekerjaan ini tidak ada selesai-selesainya?" omel Winston kesal sambil membolak-balik berkas di hadapannya. "Ck, ini bagaimana sih? Kenapa laporan keuangan kayak gini?" omel Winston lagi sambil membanting berkas ke sisi lain meja. "Nah, ini lagi. Astaga, menulis nama klien saja nggak becus. Sebenarnya mereka ini bisa kerja nggak sih? Buang-buang waktuku aja." Winston benar-benar gelisah. Maksud hati ingin menyelesaikan semua pekerjaan sesegera mungkin justru terhambat karena banyak berkas yang bermasalah. Juna yang duduk