Part 26

1459 Words

Esok paginya keduanya keluar dari paviliun dengan tangan yang saling bertaut. Senyum Olivia yang sedang menunggu di pintu samping rumah langsung membeku. Digantikan kecemburuan yang masih keras kepala bertahan di sana setiap melihat Leo dan Lita saling tersenyum. Kenapa jadi seperti ini? Ia bertanya-tanya dengan kesal. Bukankah kemarin keduanya bertengkar karena Lita yang tak bisa memberikan anak untuk Leo. Tidak, tidak bisa seperti ini. Jika Lita bisa hamil anak Leo, makan posisinya akan terancam di rumah ini. “Leo, hari ini aku ingin pergi ke apartemen kita untuk mengambil beberapa barangku di sana yang kubutuhkan.” Wajah Leo seketika berubah dingin. “Seingatku, itu apartemen milik tuan Gura yang kusewa. Bukan milikku, apalagi milik kita.” “Hanya mengatakan itu tak akan membuang fak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD