Dragon yang harus merelakan seluruh senjata miliknya disita oleh Gard dan Riple demi alasan keamanan, terpaksa meminta bantuan kepada teman-temannya (Gill, Glauss, dan Tatsui). Sebelum hari keberangkatan menuju ke Istana Nexus, Dragon pergi ke suatu tempat. Sambil ditemani oleh Gard dan Riple (Pemimpin dan wakil pemimpin pasukan penjaga benteng Nexus), Dragon pergi menjenguk Gill sekaligus memberikan hadiah 500 keping emas kepada Tatsui supaya dia bisa memperbaiki desanya, kemudian dia memberikan isyarat untuk meminta bantuan kepada teman-temannya itu. Dragon memberitahu mereka bahwa saat ini seluruh senjatanya sedang berada di kantor pusat pasukan penjaga benteng, dan tugas yang Dragon berikan kepada teman-temannya itu adalah, mereka harus mengambilkan senjata-senjata milik Dragon lalu mengantarkannya pada sore hari ke pasar Kota Togu, setelah itu mereka akan bertemu lagi di Desa Tatsui. Itulah rencananya.
Tanpa pikir panjang, Teman-teman Dragon menyanggupi tugas itu, dan mereka akan berusaha sebisa mungkin untuk bisa mencuri dan menyerahkan senjata-senjata itu kepada Dragon kembali walau apapun yang terjadi, tanpa banyak bertanya. Karena Dragon bukanlah tipe orang yang akan meminta bantuan kecuali jika dia memang benar-benar membutuhkannya, alasan lain juga karena Dragon sudah berjanji bahwa dia akan menjelaskan tentang semuanya di desa Tatsui nanti.
Walaupun mereka semua baru saling mengenal dalam jangka waktu beberapa hari saja, tapi hubungan pertemanan mereka telah terjalin dengan begitu baik, karena mereka saling menghargai satu sama lain, dan saling memperlakukan dengan baik tanpa melihat latar belakang atau penampilan. Dan sekarang mereka harus saling mempercayai serta saling menolong teman yang sedang membutuhkan. Itulah yang dinamakan pertemanan sejati.
Singkat cerita, Pada malam hari sebelum momen keberangkatan menuju ke Istana, Dragon terjaga semalaman dengan perasaan gugup dan cemas yang memenuhi pikirannya, namun waktu terus berjalan dan hari dimana dia harus mulai menjalankan misinya adalah besok, maka mau tidak mau dia harus bersiap untuk segala kemungkinan, maka dia segera meneguhkan lagi tekadnya, lalu berusaha untuk tidur kembali.
Pada keesokan harinya, pada pagi hari, Dragon sudah bangun, dia terlihat sedang berdiri sambil berpakaian di dalam kamar penginapannya, kini sudah saatnya bagi Dragon untuk berangkat menuju ke Ibukota Kerajaan Nexus (Tempat dimana Istana Kerajaan berada).
Gard mengetuk pintu kamar Dragon, lalu setelah dia dipersilahkan masuk, Gard segera bertanya. “Apakah anda sudah siap?”
“Ya, ayo berangkat.” Jawab Dragon kepada Gard.
Beberapa saat kemudian, Dragon keluar dari tempatnya menginap itu sambil ditemani oleh Gard dan Riple, saat Dragon melangkahkan kakinya diluar, dia sedikit terkejut ketika mendapati adanya sebuah kereta kuda yang mewah di depan matanya. Kemudian Gard segera mempersilahkan Dragon untuk masuk ke dalam kereta kuda tersebut, yang akan mengantarkan mereka bertiga menuju ke Istana Kerajaan Nexus.
Maka dimulailah perjalanan mereka, dengan kereta kuda yang akan mengantarkan mereka sampai ke tempat tujuan dengan nyaman dan aman. Karena jarak dari Kota Togu menuju Ke Ibukota Kerajaan Nexus cukup jauh, tempat-tempat yang akan mereka lewati di sepanjang perjalanan tersebut adalah kawasan sungai serta kawasan perkebunan yang cukup luas, jika sambil mengendarai kereta kuda maka waktu perjalanan yang harus mereka tempuh adalah kurang lebih sekitar dua jam saja, namun jika berjalan kaki bisa memakan waktu yang lebih lama lagi.
Dragon terlihat sangat menikmati pemandangan di sepanjang perjalanannya itu, sambil memikirkan tentang Melinda di dalam benaknya (“Andaikan saja aku bisa membawa Melinda ke dalam Istana bersamaku, maka pasti dia akan sangat senang ketika melihat seluruh pemandangan ini.”) Ucap Dragon di dalam benaknya.
Selain itu, Gard juga mengajak Dragon untuk saling berbincang-bincang ringan di sepanjang perjalanan tersebut, sedangkan Riple hanya bertindak untuk mencatat semua yang Gard katakan saja, lalu Dragon menjadikan hal itu sebagai bahan candaannya, sehingga suasana di dalam kereta kuda tersebut menjadi cair dengan seketika. Oleh karena itu, waktu perjalanan yang harus mereka tempuh jadi tidak terasa.
Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang sejak keberangkatan mereka dari Kota Togu, sekarang mereka akan segera memasuki kawasan Ibukota Kerajaan Nexus yang terkenal sangat besar dan luas. Tak lama kemudian, akhirnya mereka semua sudah hampir sampai di gerbang benteng Ibukota Kerajaan Nexus, yang pernah menjadi saksi bisu pertempuran besar antara pasukan Kerajaan Nexus melawan pasukan Darkros.
Pintu gerbang benteng Kerajaan Nexus, selalu terbuka setiap harinya dari pagi hingga malam, siapapun boleh lewat dan masuk ke dalam Ibukota Kerajaan Nexus, untuk berdagang, berwisata, mengunjungi keluarga, kerabat, atau untuk melakukan urusan lainnya. Setiap orang yang datang kesana baru boleh dipersilahkan masuk setelah melewati banyak pemeriksaan yang ketat di pintu gerbang tersebut.
Beberapa saat kemudian, kereta kuda yang ditumpangi oleh Dragon bersama Gard dan Riple sudah sampai di pintu gerbang, yang ukurannya sangat tinggi sampai-sampai membuat Dragon harus mendongakan kepala untuk bisa melihatnya, dia melihat betapa kokohnya benteng yang menjulang tinggi mengelilingi serta melindungi seluruh kawasan Ibukota Kerajaan tersebut. Saat mereka tiba di pintu gerbang, beberapa orang prajurit Nexus segera menghadang lalu memeriksa kereta kuda mereka, untuk mengantisipasi adanya barang-barang berbahaya yang dibawa oleh kendaraan tersebut.
Kemudian Gard segera mengeluarkan kepalanya dari jendela, untuk menunjukan wajahnya kepada para Prajurit itu, sambil berkata, “Yo.”
Alangkah terkejutnya mereka semua ketika melihat bahwa ternyata yang ada di dalam kereta kuda itu adalah atasan mereka, yakni pemimpin dari pasukan penjaga benteng (Gard). Maka seketika itu juga kereta yang mengangkut Dragon beserta Gard dan Riple itu langsung dipersilahkan untuk masuk oleh para Prajurit penjaga benteng. Tanpa harus melalui pemeriksaan keamanan yang begitu ketat disana, sehingga membuat Dragon jadi merasa sedikit lega.
Kereta kuda yang ditumpangi oleh Dragon, kemudian melanjutkan lagi perjalanannya. Setelah melewati gerbang benteng Ibukota, maka mereka sudah secara resmi masuk ke dalam wilayah Ibukota Kerajaan Nexus. Disana Dragon disuguhkan oleh pemandangan dari bangunan-bangunan megah yang terhampar luas sejauh mata memandang, dari yang kecil hingga yang besar, menghiasi seluruh penjuru Ibukota dari Kerajaan yang paling disegani di seantero Negeri Azhuloth tersebut.
Kereta kuda yang ditumpangi oleh Dragon melaju di sebuah jalanan yang cukup lebar, dipenuhi oleh orang-orang yang berlalu lalang, juga oleh banyak kereta kuda lain yang melaju saling berpapasan. Dragon tidak henti-hentinya memandangi bangunan-bangunan megah yang berada di samping kiri dan kanan dirinya. Kemudian Dragon melihat suatu pemandangan lagi yang tidak kalah mengesankannya, yakni pemandangan bangunan Istana Nexus dari kejauhan, yang terlihat sangat besar tepat di tengah Ibukota.
Walaupun jaraknya masih cukup jauh, namun tak lama lagi, kereta kuda yang mereka tumpangi itu akan segera tiba di Istana Kerajaan Nexus. Jarak dari Gerbang utama benteng menuju ke Istana Kerajaan, kurang lebih akan memakan waktu selama setengah jam, Gard menganjurkan kepada Dragon supaya duduk dengan tenang, dan jangan terlalu tegang karena sebentar lagi mereka akan tiba di tujuan. Maka dalam waktu yang tersisa itu, Gard juga menganjurkan kepada Dragon untuk merapikan pakaian yang dikenakannya.
Sementara itu, di Kota Togu, di suatu tempat gelap yang merupakan sebuah gudang tak terpakai. Awalnya suasana disana sangat sepi karena tidak ada orang sama sekali, namun tiba-tiba beberapa orang mulai berdatangan memasuki tempat tersebut, tiga orang dari pintu depan, dan dua orang dari pintu belakang. Mereka semua datang secara bersamaan, jadi jumlah keseluruhannya ada lima orang yang datang ke tempat itu.
Rupanya orang-orang itu bukanlah orang asing bagi kita, mereka adalah Gill, Tatsui, dan Glauss yang datang dari pintu depan. Sedangkan yang datang dari pintu belakang adalah Kalpen dan Zhoei. Sepertinya pertemuan mereka disana sudah diatur oleh Glauss, karena dia punya penciuman super sehingga dapat menemukan keberadaan Kalpen dan Zhoei untuk dimintai bantuan seputar tugas yang diberikan oleh Dragon kepada mereka. Dan tempat gelap tersebut merupakan lokasi pertemuan yang sudah Glauss siapkan bagi mereka semua untuk berkumpul.
Meski pertemuan mereka disana terasa agak canggung, namun mereka mencoba untuk bersikap biasa saja, terutama Zhoei.
“Tak kusangka kita masih bisa bertemu lagi, dan mengapa kita harus bertemu di tempat seperti ini.” Ucap Zhoei dengan nada angkuhnya.
“Jangan begitu.” Kata Kalpen memperingatkan Zhoei.
Kemudian Tatsui mulai menyodorkan sekantung uang kepada mereka berdua, “Ini, 50 keping emas yang dijanjikan kepada kalian, karena kalian sudah bersedia untuk datang kemari ... Dan aku akan menambahkan 50 keping emas lagi jika kalian bisa membawa kami menyusup ke dalam Ibukota Kerajaan Nexus. Begitulah kesepakatannya.” Ucap Tatsui.
Lalu Kalpen dan Zhoei terdiam sejenak sambil menatap satu sama lain. “Hmm ... Memang benar, itulah kesepakatan yang Glauss sampaikan kepada kami. Tapi sebenarnya kedatangan kami kesini bukanlah demi uang. Tapi kami tertarik dengan apa yang akan kalian lakukan di Ibukota, apakah kalian akan melakukan sesuatu yang buruk disana? Kalian berdua tahu kan bahwa kami ini adalah Pemburu buronan?” Ucap Kalpen kepada mereka bertiga, dengan perasaan sedikit curiga.
Kemudian Glauss berbisik kepada Gill dan Tatsui, “Sudah kubilang, meminta bantuan kepada mereka adalah ide yang buruk.” Kata Glauss.
Lalu Gill mulai berbicara kepada Kalpen dan Zhoei, “Ehm ... Kami tidak bisa memberitahukan alasan yang sebenarnya secara rinci kepada kalian, uang tersebut juga sudah termasuk biaya tutup mulut bagi kalian, pokoknya yang harus kalian lakukan hanyalah membawa kami masuk dan keluar dari sana dengan aman ... Kami harus menyelesaikan sebuah urusan yang memerlukan peran dari senjata-senjataku dan kemampuan Glauss disana. Kalian tahu kan bahwa pengamanan di benteng Kerajaan Nexus sangatlah ketat, dan kami tidak memiliki ijin khusus untuk menggunakan kekuatan kami di dalam kawasan Ibukota. Jika kami masuk secara resmi kesana, maka aku harus menitipkan senjata-senjataku pada Pasukan penjaga, sedangkan Glauss akan dipasangi kalung pengekang kekuatan, supaya dia tidak bisa menggunakan kekuatannya disana, dan hal itu sangatlah merepotkan ... Jadi, kami sangat membutuhkan bantuan kalian untuk bisa menyelundupkan kami kesana tanpa terdeteksi. Dan tentu saja kami juga menawarkan uang untuk jasa kalian tersebut.” Ucap Gill menjelaskan kepada mereka berdua.
“Hmm ... Setelah hal buruk yang kami berdua lakukan kepada kalian, mengapa kalian mempercayai kami untuk dimintai bantuan?” Tanya Kalpen kepada mereka.
Lalu Tatsui menjawab. “Jujur saja, karena kalian berdualah satu-satunya harapan bagi kami saat ini, untuk bisa menyusup ke dalam wilayah Ibukota Nexus. Kami tidak mempunyai niatan buruk sama sekali terhadap Kerajaan Nexus, kami hanya ingin membantu teman yang sedang mengalami kesulitan disana, untuk mengambilkan beberapa barang yang disimpan di Ibukota Kerajaan, hanya itu saja. Percayalah pada kami, kumohon ... Bukankah kau pernah bilang, bahwa sewaktu kecil kau dan adikmu pernah bekerja untuk seorang penyelundup, maka dari itu kami yakin pasti kalian bisa membawa kami menyusup ke dalam Ibukota Kerajaan Nexus tanpa ketahuan, jadi sekali lagi, kumohon kepada kalian ... .” Ucap Tatsui kepada Kalpen dan Zhoei.
“Kau pikir apakah seorang Kesatria hebat seperti diriku ini, yang sudah menyelamatkan banyak nyawa, akan tega melakukan hal buruk terhadap Kerajaan Nexus?” Tanya Glauss dengan sedikit sombong.
“Hmm ... Memang sih.” Jawab Kalpen.
Kemudian Glauss melanjutkan perkataannya. “Aku melakukan ini demi teman yang sedang mengalami kesusahan. Sebenarnya dia tidak ingin menempatkan orang lain ke dalam resiko yang berbahaya, namun dia tidak tahu harus meminta tolong kepada siapa lagi, karena saat ini dia sedang memikul beban yang sangat berat dalam dirinya, selain itu dia juga tidak bisa menjelaskan hal tersebut kepada siapapun karena suatu alasan yang belum kami ketahui ... Namun saat ini, dia benar-benar membutuhkan pertolongan dari kita ... Ketika aku melihat raut wajahnya, saat itu juga aku mulai menyadari bahwa kita adalah satu-satunya harapan baginya, sehingga aku ingin menjadi orang yang bisa dia andalkan!!” Ujar Glauss.
“Jangan bicara keras-keras!” Ucap Tatsui sambil menyikut perut Glauss, hingga Glauss kesakitan.
“Kau ini bisanya hanya mengutip perkataanku saja.” Ucap Gill kepada Glauss.
Kemudian Zhoei mulai berbicara kepada mereka bertiga. “Apakah orang yang kalian maksud itu adalah Dragon?” Tanya Zhoei.
“Bu- bukan ... Aku tidak bilang bahwa orang yang kumaksud itu adalah Dragon.” Kata Glauss dengan perasaan gugup.
“I- iya, tak ada gunanya juga berbohong pada kalian.” Jawab Gill dengan nada ragu-ragu.
.Lalu Kalpen berkata. "Sejujurnya aku iri kepada Dragon ... Baru beberapa hari di Kota Togu saja, dia sudah mendapatkan teman-teman baik seperti kalian ... Sedangkan kami yang sudah bertahun-tahun hidup disini, bahkan tidak punya teman sama sekali ... Dan aku sadar, bahwa itu semua dikarenakan oleh sifat jangkuh kami, sedangkan Dragon mendapatkan teman dari rasa kepeduliannya ... Kami sudah banyak belajar darinya, Maka dari itu, kami akan menunjukan kepada kalian bahwa kami sudah berubah, kami akan membantu kalian."
Sedangkan Zhoei berucap, “Hmm ... Aku tidak tahu dan tidak mau tahu tentang urusan yang harus Dragon lakukan di dalam Istana Kerajaan Nexus, atau tentang tugas yang dia berikan kepada kalian, semua hal itu bukanlah urusan kami ... Tapi, sebagai tindakan untuk menebus kesalahanku kepadanya, maka aku bersedia untuk membantu kalian. Jika hanya sebatas mengantar kalian keluar masuk Ibukota saja, itu hal yang mudah.” Ucap Zhoei dengan nada angkuhnya.
“Waah, aku senang sekali ... Dari tadi kakak memang menunggumu untuk mengucapkan kata-kata itu.” Ujar Kalpen kepada adiknya, disusul oleh senyuman dari Gill dan kawan-kawannya.
“Eit, tapi jangan senang dulu. Kalian tetap harus membayar biaya untuk jasa kami, walau hanya dengan setengah harga saja. Kurasa dengan 50 keping emas ini saja sudah cukup.” Ucap Zhoei.
Kemudian Tatsui segera menyerahkan uang tersebut kepada Zhoei dengan senang hati, lalu Kalpen berbicara lagi kepada adiknya dengan ekspresi wajah cemberut. “Eeeeh, kenapa begitu. Jika kita berniat untuk menolong, seharusnya jangan setengah-setengah. Kita kan harus menebus kesalahan kita terhadap mereka.” Ucap Kalpen.
“Diam kakak. Kita akan menggunakan uang ini untuk modal usaha ... Kakak memang tidak mengerti bagaimana caranya mengatur keuangan.” Ujar Zhoei.
“Heheh ... I- iya maaf.” Jawab Kalpen kepada Zhoei.
Akhirnya mereka telah sepakat untuk membantu Gill dan kawan-kawannya menyusup ke dalam Ibukota Kerajaan Nexus tanpa harus meninggalkan senjata atau kekuatan yang mereka miliki. Karena mereka pasti akan sangat membutuhkan semua kekuatan yang mereka punya supaya dapat merebut senjata-senjata milik Dragon Kembali, yang sedang tersimpan dengan baik di dalam berangkas Kantor pusat pasukan penjaga, di wilayah Ibukota Kerajaan Nexus.
Tak lama kemudian, Kalpen sudah menyiapkan sebuah gambar denah Ibukota Kerajaan Nexus, yang dia letakan di atas sebuah kotak kayu. Sambil diterangi oleh cahaya dari sebuah bola kristal mini, Kalpen mencoba untuk menjelaskan tentang skema penyusupan yang akan mereka lakukan di Ibukota.
“Tanda merah ini, adalah lokasi dari saluran pembuangan air bawah tanah, yang mengalirkan air kotor dari dalam Ibukota sampai keluar benteng. Kita bisa masuk ke dalam wilayah Ibukota lewat sana, tapi arus airnya sangat besar dan deras sehingga jalur itu tidak dapat dimasuki oleh manusia biasa, tapi kami berdua bisa mengatasinya.” Ucap Kalpen.
“Wah, tak kusangka ternyata kalian sampai tahu tentang jalur ini. Memangnya seberapa ketat pengamanan dari benteng besar atau gerbang utama?” Tanya Tatsui kepada Kalpen.
“Dari mulai penjagaan, pemeriksaan, dan sensor pendeteksi. Bahkan seluruh penjuru langit Ibukota Kerajaan Nexus juga ditutupi oleh semacam kubah magis yang tak terlihat. Fungsi dari kubah tersebut adalah sebagai penghalang bagi siapapun yang memiliki kekuatan teleportasi, supaya tidak dapat masuk dengan mudah menembus penghalang tersebut. Sehingga walaupun kita memiliki kekuatan teleportasi yang sangat hebat sekalipun, kita tetap tidak akan bisa menggunakannya untuk masuk ke dalam wilayah Ibukota. Jadi, cara terbaik yang kita miliki adalah dengan melewati saluran pembuanga air bawah tanah.” Ucap Zhoei.
Kemudian Kalpen lanjut menjelaskan. “Dan tanda kuning ini, adalah tujuan yang kalian maksud. Yaitu kantor pusat pasukan penjaga benteng ... Disanalah kalian bertiga akan menjalankan misi kalian, sementara kami berdua akan menunggu di tempat penjemputan untuk membawa kalian kembali pulang ke Kota Togu, melewati saluran pembuangan air bawah tanah.” Ucap Kalpen.
“Ya, Bagus sekali.” Ujar Gill.
“Entah mengapa aku jadi benar-benar bersemangat!” Ujar Glauss sambil tersenyum.
“Baiklah, ayo kita lakukan.” Ajak Gill kepada mereka semua, sambil mengajak mereka untuk berangkat dan menjalankan tugas yang diberikan oleh Dragon.
Berlanjut ke chapter 36