Pada chapter sebelumnya, Dragon telah berhasil mengalahkan Stellan Flaur, namun banyak hal yang membuat pertarungan tersebut menjadi pertarungan yang begitu berat bagi Dragon, beberapa diantaranya dikarenakan identitas asli dari Stellan Flaur adalah Kai (Teman lama Dragon), lalu untuk memghentikan rencana jahat Kai maka Dragon sampai mengaktifkan mode pedang blazing magma, dan pada akhirnya Kai harus mati di tangan Dragon, namun semua hal itu terjadi atas kehendak dari Kai, sehingga dia bisa mati bersama aura kegelapan Darkros.
Dragon merasa sangat sedih dan kecewa setelah dia menyaksikan kepergian Kai, dan kata-kata yang Kai ucapkan sebelum dia tiada adalah, “Teruslah hidup, Dragon.” Kata-kata itulah yang membuat Dragon termotivasi untuk terus berjuang mengalahkan para Anggota Emperors unity satu persatu.
Setelah kematian Stellan flaur/Kai, artinya jumlah dari 7 anggota Emperors unity telah berkurang satu, sehingga kini jumlahnya menjadi 6 orang saja, yakni Gold one, Merliana, Heatless, Grim claw, Night crow, dan Hebi.
Beberapa lama kemudian, setelah Dragon berhasil menang, maka kini keadaan di tempat itu menjadi lebih tenang, karena sudah tak ada lagi yang melakukan pertarungan disana. Saat ini, Rizu bersama Holdi terlihat sedang melucuti perlengkapan perang dari para Prajurit Flaur yang sudah kalah, sedangkan Arci terlihat sedang menuntun keluar para b***k dan pelayan dari lumbung yang terletak di belakang Kastil Flaur, mereka tampak begitu senang karena kini mereka sudah terbebas dari kekuasaan sang Penguasa Tebing utara itu, hidup mereka sudah tidak dikekang lagi, dan Mereka boleh pergi meninggalkan tempat tersebut. Selain itu status mereka sebagai b***k pun sudah resmi dicabut, atas kehendak dari Putri Reina.
Ketika proses pembebasan itu tengah berlangsung, Rizu juga berbincang dengan Arci soal masalah para manusia serigala yang menghuni hutan kematian, Dragon sudah memberitahu Rizu bahwa para manusia serigala itu sebenarnya adalah para b***k pembangkang yang dirubah oleh Stellan Flaur dengan menggunakan serum DNA hybrid.
Setelah Rizu dan kawan-kawan sudah mendapat informasi tersebut. Rencananya, mereka ingin mengembalikan para manusia serigala itu kembali ke wujud manusia biasa, dengan cara menyetrum mereka sampai pingsan lalu berusaha untuk memutus aliran serum DNA hybrid yang berada di tubuh mereka.
Sedangkan di tempat lain yang tidak jauh dari Kastil Flaur, Dragon dan Putri Reina sedang berdiri di dekat sebuah makam, yang merupakan tempat persemayaman terakhir bagi Kai/Stellan flaur, Dragon memakamkan jenazah temannya itu di hutan pinus Tebing utara, karena Kai sangat suka sekali dengan suasana disana.
Beberapa saat kemudian, Putri memulai pembicaraan dengan Dragon. “Sekali lagi aku ingin mengucapkan turut berduka.”
Dragon sempat terdiam sejenak sambil memikirkan sesuatu, kemudian dia berkata. "Terima kasih Tuan Putri"
"Aku tidak menyangka bahwa akan seperti ini jadinya."
"... Tidak ada yang bisa kulakukan untuk mencegah hal ini terjadi. Sebenarnya aku tidak ingin melawannya, tetapi dia terus berusaha mendorongku hingga melampaui batas.” Jawab Dragon.
“Dia melakukan itu semua demi dirimu kan? ... Dia benar-benar teman yang baik.”
“Ya, teman terbaik yang pernah kumiliki.” Ucap Dragon.
“Sejujurnya, aku tidak bisa membayangkan betapa terkejutnya dirimu ketika mengetahui tentang identitasnya.” Kata Putri Reina.
“Takdir itu ... Benar-benar picik ya, walaupun Kai dan aku sudah menjalani kehidupan yang berbeda, namun akhirnya kami kembali dipertemukan dalam sebuah tragedi.”
“Ya, ini memang tragedi ... Tetapi tragedi inilah yang membuatmu jadi bisa mengenalku, dan mendapatkan banyak teman, sekaligus juga mendapatkan kalung Ghistory.” Kata Putri Reina yang mengambil sisi positifnya.
“... Hmm ya, Putri.” Ucap Dragon sambil saling bertatap mata dengan Putri Reina. Kemudian Dragon tiba-tiba melanjutkan perkataannya. “Aku punya suatu permintaan.”
Lalu tiba-tiba, Jantung Putri Reina berdegup kencang ketika Dragon mengatakan hal tersebut, sehingga Putri langsung bertanya.
“Pe- permintaan apa?”
“Tolong, jangan beritahu pada siapapun di Istana Nexus, mengenai identitas asli dari Stellan flaur ... Jika ayahmu bertanya, katakan saja padanya bahwa identitas asli dari Stellan flaur adalah aura kegelapan Darkros.” Ucap Dragon.
Ternyata hanya itu saja permintaan dari Dragon kepada Putri Reina, karena dia ingin melindungi nama Kai. Kemudian dengan perasaan sedikit gugup Putri Reina segera menanggapinya, “Ba- baiklah, aku tidak akan bilang pada siapapun bahwa identitas asli dari Stellan flaur adalah Kai. Dan aku juga akan menyuruh Rizu, Arci, dan Holdi untuk merahasiakan tentang hal.tersebut." Jawab Putri Reina.
Lalu Dragon hanya tersenyum sambil mengangguk saja menanggapi jawaban dari Putri Reina. Setelah itu Putri kembali bertanya kepada Dragon. “Jadi ... Apakah kau sudah siap untuk ikut kembali ke Istana Nexus dan menemui ayahku?” Tanya Putri Reina.
Kemudian wajah Dragon seketika berubah menjadi pucat pasi sambil gemetar, dia berbicara dalam benaknya (“Ikut menemui ayahnya? Apa maksudnya itu? ... I- itu kan ucapan yang sering dikatakan oleh wanita terhadap pria yang ingin diajak menikah.”)
“Dragon, kau sedang melamunkan apa?” Putri kembali bertanya karena Dragon hanya diam saja.
“A- ah tidak, aku tidak memikirkan apa-apa.” Jawab Dragon yang kaget karena baru saja tersadar dari lamunannya.
“Maafkan aku ... Aku tahu seharusnya saat ini aku memberimu waktu untuk menyendiri.” Kata Putri Reina sambil menunduk.
“Ti- tidak apa-apa, aku senang karena kau mau menemaniku disini.” Jawab Dragon sambil tersenyum.
Beberapa saat kemudian, Holdi datang menemui mereka berdua sambil membawakan kabar penting. “Oi, rupanya kalian berdua disini ... Dragon, aku menemukan seorang pria tua yang ditahan di dalam sebuah ruang penjara ... Saat aku menyinggung soal namamu, katanya dia mengenalmu, dan saat ini dia sangat ingin bertemu denganmu.” Kata Holdi.
“Pria tua? ... Jangan-jangan.” Kemudian Dragon langsung bergegas untuk menemui pria tua yang Holdi maksud itu.
Dia sedang berada bersama dengan para b***k lain yang sudah dibebaskan dari dalam Kastil Flaur, sambil berkumpul dengan orang-orang satu desanya, pria tua itu tampak sangat bahagia karena dia sudah bisa menghirup lagi udara bebas setelah sekian lama terkurung di dalam ruang penjara. Lalu saat Dragon datang untuk menemuinya, maka kebahagiaannya itu bertambah. Karena dia tidak menyangka bahwa mantan teman satu ruangan penjaranya itu telah datang kembali untuk menemuinya, selain itu dia juga merasa sangat tercengang karena orang yang pernah berbagi kisah dengannya di itu ternyata menjadi penyelamatnya. Seketika itu juga suasana pertemuan yang penuh haru dan bahagia langsung pecah di antara mereka berdua, terutama bagi semua orang yang berada disekitarnya.
“Pak tua. Kau masih hidup?” Ucap Dragon sambil tersenyum menyeringai.
“Dragon, tentu saja aku masih hidup. Aku terus menunggumu, karena kau sudah berjanji untuk datang dan menemuiku lagi, iya kan.” Jawab Pria tua itu.
“Ta- tapi, Kai bilang bahwa kau sudah ...”
“Sudah apa?” Tanya Pria tua itu dengan ekspresi wajah kebingungan, karena dia memang tidak tahu apa-apa tentang ucapan Kai/Stellan Flaur.
Lalu Dragon mengasumsikan bahwa Kai telah berbohong kepadanya, supaya Dragon jadi bersungguh-sungguh dalam bertarung. Kai yang berkata bahwa Pak tua itu sudah mati, sebenarnya hanya bermaksud untuk membuat Dragon menjadi marah saja, karena waktu itu Dragon sempat kehilangan semangat untuk bertarung.
Kemudian Dragon segera bertanya lagi kepada Pria tua tersebut. “Nama asli anda, adalah Kajiro Katsui kan?”
“I- iya benar, hebat sekali, kau bisa tahu namaku, padahal aku belum pernah memberitahukannya padamu.” Jawab Pak Katsui sambil tersenyum.
"Aku senang anda baik-baik saja."
“Oh iya, bagaimana kau bisa mengalahkan Stellan flaur? Aku ingin mendengarkan kisahnya langsung darimu.” Pinta Pak Katsui kepada Dragon.
“... A- aku akan menceritakan tentang segalanya kepadamu nanti, dalam perjalanan pulang kita menuju ke Desamu yang ada di Daerah timur.” Jawab Dragon.
“Apa? Kau akan mampir ke Desaku? ... Waah.” Pak Katsui terlihat sangat bahagia.
"Apakah anda mengenal seorang wanita bernama Tatsui?" Tanya Dragon, memastikan.
"Te-tentu saja, dia adalah anakku, ba-bagaimana kau bisa tahu tentang dia?" Pak Katsui tambah kebingungan.
Dragon punya janji untuk bertemu dengan teman-temannya kembali di Desa tempat asal Tatsui, yang sekaligus juga merupakan tempat asal Pak Katsui, karena sebenarnya Pak Katsui itu adalah ayahnya Tatsui, tetapi beliau masih belum tahu mengenai hubungan antara Dragon dengan anaknya tersebut, yang sebenarnya sudah berteman sejak dari insiden Gurun Zuci.
Karena saat ini tempat tujuan mereka sama, maka dari itu Dragon memutuskan untuk pergi ke Desa tempat asal Pak Katsui bersama rombongan penduduk Desa tersebut, yang sebelumnya diperbudak di Kastil Flaur.
Kemudian Dragon berbalik badan untuk berbicara kepada Putri Reina. Yang terlihat sedang merasa kecewa karena sepertinya Dragon tidak bisa ikut pulang ke Istana Nexus bersamanya, dan hal itu tentu saja akan membuat Dragon berada dalam masalah.
“Ma- maafkan aku Tuan Putri ... Tapi sepertinya untuk saat ini aku belum bisa kembali ke Istana Nexus, karena aku masih mempunyai janji yang harus kutepati dengan beberapa orang yang sedang menungguku di suatu tempat.” Kata Dragon sambil merasa gugup.
“Lalu bagaimana dengan janji yang kau buat denganku?” Tanya Putri Reina.
“Ini lebih penting, mereka adalah teman-teman yang selama ini sudah membantuku.” Jawab Dragon.
“Jadi janji yang kau buat denganku tidak penting? Walaupun aku juga sudah membantumu?” Tanya Putri lagi sambil sedikit emosi.
“Bu- bukannya begitu, tapi aku ... A- aku.” Dragon semakin merasa gugup.
“Nah, kalau sudah begini pria tidak bisa melakukan apa-apa lagi.” Ucap Holdi kepada Arci.
“Ya, benar.” Jawab Arci.
Lalu Holdi menengok kesana kemari sambil berkata. “Untung Rizu tidak melihat hal ini."
"Dia sedang membariskan Prajurit Flaur disana ... Fyuuh.” Kata Arci yang berbisik kepada Holdi.
Setelah tahu bahwa Dragon tidak bisa berkata apa-apa lagi, dan sepertinya Dragon masih tetap bersikukuh pada keputusannya, maka Putri Reina segera berbalik dan kemudian mulai meninggalkan Dragon sambil berkata, “Terserah kau saja, lagipula tidak ada gunanya aku memaksamu, Tapi ... aku ingin membuat kesepakatan denganmu, jika dalam waktu dua minggu kau tidak datang untuk menemuiku, maka aku tidak akan pernah sudi untuk melihat wajahmu lagi.” Ucap Putri Reina sambil berlalu pergi.
“Boom! Haha ... Kau benar-benar mengacaukannya Dragon.” Kata Arci dan Holdi secara bersamaan sambil tertawa.
Sedangkan orang-orang lain (Para mantan b***k) Yang ada di sekitar Dragon, benar-benar merasa bingung karena mereka semua tidak mengerti tentang apa yang sedang terjadi. Tapi lain halnya dengan Dragon, dia hanya terdiam saja sambil menunduk dan menghela nafas, karena dia sedang dihadapkan dengan dua pilihan yang berat, yakni pilih teman-temannya atau Tuan Putri, tapi dia lebih memilih teman-temannya terlebih dahulu, maka dari itu Putri Reina jadi merasa marah dan kesal terhadapnya.
Sekarang Dragon jadi mempunyai rencana lain yang harus dia lakukan. Pertama, dia akan pergi menemui teman-temannya dahulu di Desa Pak Katsui, kemudian dia harus bergegas pergi ke Istana Nexus untuk menghadap sang Raja dan menemui Tuan Putri. Dan setelah semua itu selesai, maka dia akan melanjutkan perjalanannya lagi untuk menyelesaikan urusannya dengan Night crow, begitulah kira-kira rencana hidup Dragon yang akan dia jalani selanjutnya.
Sementara itu, di tempat lain, Rizu terlihat sedang berbicara pada para Prajurit Flaur yang sudah dikalahkannya. “Dengar! Kalian semua, kini kalian sudah terbebas dari pengaruh jahat Stellan flaur. Itu artinya kalian boleh pergi dari sini lalu melanjutkan kehidupan normal kalian ... Tapi ingat, jika aku mendapati ada dari kalian yang berbuat kriminal di kemudian hari, maka aku tidak akan segan-segan untuk menangkap dan menjebloskannya ke penjara. Apakah kalian semua mengerti !!” Ujar Rizu kepada para mantan Prajurit itu secara tegas.
“Mengerti Pak!” Jawab mereka semua. Lalu mereka semua diperbolehkan untuk bubar.
Beberapa saat kemudian, Putri Reina datang menghampiri Rizu sambil mengajaknya untuk segera pergi meninggalkan tempat itu.
Putri berkata, “Tugas kita disini sudah selesai, mereka sudah bisa kembali ke tempat asalnya masing-masing ... Sekarang ayo kita segera pergi dari sini.” Ajak Putri Reina.
“Apa? Secepat itu? ... Lalu bagaimana dengan Dragon? Apakah dia akan ikut bersama kita?” Tanya Rizu yang merasa heran karena Putri Reina terburu-buru untuk pergi.
Setelah Rizu mengatakan hal itu, tiba-tiba saja langkah Putri Reina terhenti, lalu Putri mulai membalikan badannya untuk menatap Rizu sambil menunjukan ekspresi wajah seramnya.
“Untuk sekarang, jangan sebut-sebut nama Dragon lagi di hadapanku!” Ujar Putri Reina dengan ekspresi wajah menakutkan.
“I- iya baik.” Jawab Rizu sambil merasa ketakutan.
Tak lama setelah itu, Masalah para Manusia serigala juga sudah dibereskan oleh Rizu dan kawan-kawannya, sehingga kini hutan kematian jadi lebih aman untuk dilewati, karena para manusia serigala itu sudah disembuhkan dan menjadi manusia normal kembali. Hal itu juga sekaligus membuat hutan kematian yang sebelumnya terlihat suram, kini menjadi lebih cerah dan damai.
Rog yang sudah berpakaian lengkap, juga terlihat sedang berkumpul dengan orang-orang-orang satu Desanya. Saat bertemu kembali dengan Dragon, dia segera berterima kasih kepada penyelamatnya itu, karena Dragon sudah membuktikan ucapan bahwa dia pasti bisa mengalahkan Stellan flaur, sekaligus membebaskan para b***k yang diculik Flaur dari berbagai daerah. Semua b***k tersebut mengucapkan ‘terima kasih’ kepada Dragon beserta Putri Reina dan tiga Kesatria badai Nexus, karena berkat mereka kini para mantan b***k tersebut jadi bisa kembali pulang ke tempat asalnya masing-masing.
Setelah semua urusan disana telah selesai, maka tibalah waktunya bagi mereka untuk pergi ke masing-masing tujuannya. Dragon akan pergi bersama Pak Katsui dan rombongannya ke Desa di daerah timur, Rog bersama para penduduk Desanya akan pulang ke daerah barat, sedangkan Putri Reina dan tiga Kesatria badai Nexus akan kembali ke Ibukota Kerajaan Nexus, atau lebih tepatnya menuju ke Istana Nexus yang merupakan tempat kediaman mereka. Dragon akhirnya harus berpisah lagi dengan Putri Reina untuk kedua kalinya, dan dalam kondisi yang sama pula, karena waktu itupun Putri Reina juga merasa kecewa saat ditinggalkan oleh Dragon di kawasan sungai, tetapi mereka berdua sudah membuat janji yang baru, yakni untuk saling bertemu lagi dalam jangka waktu dua minggu.
Akankah Dragon bisa menepati janjinya kepada Putri Reina? Dan rintangan apa lagi yang akan Dragon hadapi selanjutnya? Terus ikuti kelanjutan kisah Dragon bersama teman-temannya, yang akan berjuang untuk menumpas kejahatan di Negeri Azhuloth. Hanya di cerita Journey of the Dragon.
Berlanjut ke Chapter 53