Suasana pagi ini menjadi sangat kacau. Dyandra menjerit sekeras mungkin dan menendangi Skylar hingga pemuda itu terjatuh dari ranjang. Mengamuk sampai mengancam akan melaporkan Skylar pada polisi. Dikira Dyandra, lelaki itu baru saja berbuat tidak senonoh padanya semalam. “Apa kamu sudah gila? Mau apa panggil polisi?” jengah Skylar bangkit dari atas karpet hotel sambil mengusap tulang ekor yang nyeri. “Kamu tiduri aku semalam saat aku mabuk! Iya, kan?” jerit Dyandra mulai menangis. Skylar tertegun. Lucu sekali! Batinnya tertawa. Dyandra menangisi sesuatu yang tidak terjadi. Bukannya menenangkan, Skylar justru semakin menggoda. “Ehm, bukankah semalam kamu yang memaksa aku agar jangan kembali ke kamarku?” celetuknya duduk di atas kasur. “Aku kira kamu memang menginginkan semua ini un