Zu berbalik badan membelakangi Anta dan tetap dengan sikapnya yang dingin itu. Dia mengeluarkan dompetnya. “Ini kartu untuk perawatan badan mu. Ini kartu untuk shoppingmu. Ini kartu untuk traveling mu. Pakai sesuka hatimu. Aku mau kau kelihatan cantik dalam waktu kurang dari dua bulan. Agar aku bisa memakai mu dengan puas. Kau mengerti.” Zu meletakkan semua kartu berlebel Platinum itu dengan pelan diatas meja kaca. Lalu dia menatap Anta intens. Anta terdiam. Menatapnya tak percaya. “Sekarang aku benar-benar seorang jalang.” Ucap Anta lirih lalu menunduk sambil menahan tangisnya dengan kedua tangannya memegang ujung bajunya. “Kalau aku ada salah perkataan di awal kita jumpa, seharusnya kau tidak perlu membawanya sampai ke hati. Atau kau bisa menampar pipi ku sepuas yang kau mau.” Anta m