Seketika Anta menjadi deg-degan.
‘Sial. Kau benar-benar menguji imanku Anta.’ Bathin Zu berdiri hendak berjalan masuk menuju kamar mereka.
“Tunggu.” Ucap Anta.
Zu berhenti tanpa berbalik badan.
“Ada apa ? Aku akan menyiapkan makan malam kita.” Ucapnya dingin masih tetap berdiri membelakangi Anta.
“Kau kenapa ? Padahal malam ini sangat romantis. Aku rindu keromantisan ini.” Ucap Anta memancing dengan bibir senyum-senyum sendiri.
Katakanlah Anta mulai genit. Saat ini dia juga semakin bernafsu melihat keadaan Zu yang hanya mengenakan handuk di pinggangnya saja.
Zu lalu berbalik badan dan menuju sofa Anta.
“Hmmpphhhh…” Ucap Anta mendesah karena Zu tiba-tiba mencium Anta dengan sangat ganas dan menuntut.
Zu lalu melepas ciuman
