Chapter 48 ~ Titania

1651 Words

Aurora meringis, memegangi kepalanya yang terasa berdenyut pusing. Ia pelan-pelan bangun meluruskan punggung nya kemudian bersandar. Matanya menatap setiap sudut kamar bernuansa black white, terlihat maskulin kontras dengan wangi mint. Cklek, pintu terbuka Jack datang membawa segelas air hangat lalu duduk di sampingnya. "Ini di rumah kakek, kebetulan ayah nelpon minta kamu kesini." ucapnya memberikan air tersebut. "Ah, thanks." meminum air tersebut dengan pelan, "Tadi nya mau kesini pas makan siang sekalian bantu nyiapin semuanya, tapi malah— " terpotong. "Tidak usah mengingatnya, lain kali pukul yang lain jangan diri sendiri." "Hehe, kirain gak ketahuan." Ia meringis saat Jack menjentik pelan keningnya. Bibirnya mengerucut berucap, "Lagian kantor segede itu malah dijadikan tempat k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD