Kaisar jadi tahu, tidak mungkin Belva berasal dari kalangan biasa, karena akan menghamburkan banyak uang untuk mengikuti kelas bahasa asing seperti itu. Sedikit demi sedikit, dia mulai mengulik tentang Belva. Gadis polos yang tidak bisa terlalu lama berada di bawah sinar matahari yang terik. Gaya bicaranya yang berbeda dan wajahnya yang cantik jelita. Dari mana asalnya? "Kamu pindahan dari Jakarta 'kan?" Kaisar mengulurkan tangannya untuk menepuk kepala Belva dengan buku. Belva mengaduh sambil mengusap kepalanya. "Iya, aku dari Jakarta!" "Pasti sekolah lamamu lebih baik. Kenapa pindah?" Kaisar menahan tangan Belva untuk berhenti bergerak. "Hah?" Belva panik mendapatkan pertanyaan seperti itu. Dia tidak yakin bisa menjawabnya. Apakah Virgo mengizinkan? Karena laki-laki itu sudah m