Penyesalan terbesar menghinggapi Rimpu. Andai aku ada disana, aku mungkin bisa menghentikannya dengan cakaran lima warnaku dan Milka masih akan baik-baik saja. Begitu pikirnya. Dari dalam rumah, di tempat ia berbaring, Rimpu masih dapat mendengar obrolan para kucing di teras loteng yang sedang membahas makhluk misterius tersebut. "Anak malang itu, kehilangan sembilan nyawanya sekaligus. Ini sungguh mengejutkan dan mengherankan ketika kami pertama kali mengetahuinya saat menemukan jasadnya." Kata Kital terheran-heran. "Anehnya tidak ada luka apapun yang kami temukan di tubuhnya." "Apa anda tahu sesuatu mengenai ini nyonya Unyis? Dan bagaimana dengan anda tuan Rimpam? Si penyerang itu—makhluk jenis apa kira-kira?" tanya Izul. "Aku juga baru mendengar ada makhluk yang bisa mengambil sembil