Pintu yang terbuka

1743 Words

Setelah beberapa hari bersama dengan Abraham, kini Nadine harus bersiap ke kampus lagi. dengan penampilan yang lebih baik. Nadine membuka kacamata, meluruskan rambut dan memberikan sedikit polesan make-up di wajahnya. Abraham tidak berada di apartemen 24 jam, terkadang pria itu keluar karena ada urusan. Nadine ingin bertanya, tapi dia teringat bagaimana Abraham memintanya untuk tidak mencampuri urusan pribadi masing-masing. Lagipula selain menjadi dosen, Abraham ini seorang pengusaha yang membuatnya harus bertemu banyak orang penting. Sekarang, pria itu sedang menatap Nadine yang berdandan. “Langsung ke kampus?” “Kenapa? kau akan mengajakku pergi bersama?” “Tidak, kau harus pergi sendiri, Cantik.” Nadine mendengus kesal. “Aku akan ke rumah Ibu dulu. dan siang nanti, Meila bilang akan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD