Sontak mata Baron dan teman-temannya membeliak lebar melihat tumpukan uang itu, seakan mereka baru saja menemukan sebuah berlian. "I-ini untukku?" saking gemetarnya, Baron meraih uang itu dengan tergagap bertanya kepada Ayaz. "Ya. Uang itu untukmu," jawab Ayaz, memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana. "Ini banyak sekali. Entah berapa jumlahnya. Seumur hidupku, baru kali ini aku menyentuh uang sebanyak ini," seru Baron dengan wajah sumringah. Matanya menatap segepok uang itu dengan tatapan berbinar. "Aku bisa memberikanmu uang yang lebih banyak dari itu. Asalkan kau mau melakukan sesuatu untukku," ucap Ayaz yang seketika membuat Baron mengalihkan pandangannya pada Ayaz. Kedua alisnya bertemu. Jika bersangkutan dengan uang, bagaimana bisa Baron menolaknya. "Memangnya kau i