Entah mengapa ada sesak di dalam d**a ketika Athalia membayangkan malam-malamnya ke depan yang tidak akan dihiasi wajah tegas lelaki itu. Seringnya tidur dengan Mahesa, perlahan menarik Athalia ke dalam jerat yang bernama cinta. Athalia telah terperosok jauh ke dalamnya, hingga dia berat untuk bisa keluar dan meninggalkan sosok tampan itu. “Setelah aku pergi dari apartmen ini, apakah Mahesa akan mencari teman tidur lain untuk menemaninya?” lanjut Athalia, hatinya semakin sesak. Tanpa Athalia tahu, Mahesa juga masih terjaga. Lelaki itu tak kalah gelisahnya dari Athalia. Benaknya berpikir tentang waktu satu bulan mereka yang akan segera berakhir. Rasanya Mahesa tidak rela. “Kenapa aku ingin Athalia tetap di sini? Apakah Athalia akan didekati oleh lelaki lain setelah lepas dariku?” gumam