Hancur dan rapuh.
Mungkin kata itulah yang sangat menggambarkan perasaan Athalia saat ini.
Ketika Mahesa membiarkan Jessy mengapit lengannya, berjalan di sampingnya sambil sesekali menyenderkan kepala. Kadang Mahesa akan mengelus atau mengecupi puncak rambut itu dengan lembut, kemudian melempar senyum.
Sedangkan Athalia?
Dia berjalan di belakang. Menjaga jarak satu meter di balik punggung Mahesa. Athalia akan menunduk saat mereka mulai akan saling mengecup, atau akan menahan napas jika pemandangan menyakitkan itu tak sengaja tertangkap oleh matanya.
Rasa sakit itu menjalar, terus ke dalam d**a, menembus dan menghancurkan serpihannya yang tersisa.
Athalia memejamkan mata sejenak, lalu membukanya sambil membuang napas lelah.
Ini menyakitkan, terlalu menyakitkan baginya.
“Well
