Kiran? Bukankah Kiran itu adalah wanita yang hendak dijodohkan dengannya oleh Leuwis? “Sial! Pasti Papa yang sudah menyuruhnya untuk datang ke sini,” Mahesa mengumpat dalam hati. Saat itu, Kiran melangkah masuk melewati Athalia yang menunduk, mengalihkan pandangan. Melihat seorang wanita cantik menemui Mahesa, tentu membuat ulu hati Athalia serasa diremas. Akhirnya ia memilih pamit pergi ke mejanya, sedangkan Kiran dan Mahesa berdua saja di dalam ruangan itu. “Good morning, Baby!” sapa Kiran, mendudukan dirinya di kursi yang berseberangan dengan kursi kerja Mahesa, meskipun Mahesa belum mempersilakan dirinya untuk duduk. “Baby? Bisakah kau menjaga sikapmu? Aku bukan kekasihmu. Aku juga tidak pernah menyetujui perjodohan kita. Jadi jangan coba-coba memanggilku dengan sebutan konyol itu