Revin membuka pintu apartemannya lalu mempersilahkan Elia untuk masuk. Tadi saat pamitan dengan keluarganya, Revin sudah berjanji akan ajak Elia pulang setiap akhir pekan. Namun tentu tidak akan ia laksanakan karena takut Elia akan mengadu pada orang rumah. Elia melangkah masuk sembari memperhatikan sekeliling. "Kamar kita di sana."tunjuk Revin sembari menyeret satu koper, itu adalah pakaian Elia. Elia mengangguk."Lalu saya tidur di mana?"tanya Elia bingung. "Di teras." "Oh." Revin mendengus lalu menarik lengan Elia menuju kamar. "Sekarang istirahat di sini. Jika lapar, dapurnya ada di sebelah kanan."ucap Revin lalu melangkah pergi sedang Elia sibuk memperhatikan kamar yang akan ia tempati. Kamar tuan Revin sangat besar dengan kasur king size di tengah-tengah ruangan. Di sebelah kan