?7

879 Words

Happy Reading! Revan memasuki rumah dan langsung terdiam saat mendengar suara gelak tawa. Bram juga baru saja tiba dan berdiri di samping putranya. "Aku rasa mamamu sudah sangat akrab dengan menantunya."Ucap Bram lalu melangkah menuju asal suara tawa. Sedang Revan hanya menghela napas kesal. Bukankah sudah ia bilang untuk jangan keluar kamar jika tidak ada yang penting. Lalu kenapa Mawar bisa bicara dan bahkan tertawa bersama mamanya. 'Ini gawat, bagaimana jika Mawar terlalu nyaman bicara dan malah keceplosan' Batin Revan yang segera berjalan menuju ruang keluarga. "Hahaha_ sudah mama bilangkan Revan itu sangat lucu waktu kecil." ucap Widya sembari menunjuk sebuah foto. "Iya mah_ mas Revan bahkan__" "Ehem" Mawar langsung terdiam lalu berbalik melihat tuan Revan yang menatap tajam k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD