11"Makasih In." Inayah mengangguk, lalu melangkah menuju ke arah belakang tanpa berkomentar apapun, ia melangkah ke arah kamarnya di samping taman. Andra menatap tubuh wanita yang tinggi menjulang itu. "Orang aneh, kayak punya dua kepribadian, kalo di sini kadang cuek, kadang nyambung, kadang gak nyambung, tapi kemarin di villa cerewetnya minta ampun, apa dia akting apa gimana ya?" Andra menggeleng-gelengkan kepalanya sambil melangkah masuk, dan langkahnya sempat ragu saat melihat papanya telah menunggu di ruang tamu. "Assalamualaikum Pa." "Wa Alaikum salam, sudah kamu putuskan sama wanita itu harus bagaimana ke depannya? Jangan permalukan papa dan nama keluarga besar kita, mereka sudah susah payah membangun semuanya dan hanya dengan sekedip mata ingin kau hancurkan." Andra melangkah