"kak! Kakak! Kamu mau bangun apa masih mau tidur hah!" Suara teriakan itu membuat mata Dimas yang terpejam perlahan terbuka. Sayup-sayup dia melihat sosok wanita paruh baya membuka gorden di kamarnya hingga membuat cahaya mentari pagi langsung menerpa dan membus penglihatannya.
Dia benci sinar matahari pagi, dan itu adalah kelemahannya, hingga membuat sang mamak mengambil kesempatan untuk menjadikan hal itu sebagai s*****a andalannya.
"Masih pagi Mak... Ma menit lagi!" Ucap Dimas dengan suara sayu.
"Pagi gundulmu! Udah jam setengah 7 ini. Mau sekolah nggak kamu!"
Lagi. Mendengar terikat mamak yang menyebutkan jam pagi itu membuat mata Dimas terbuka lebar lalu dengan sigap dia terduduk di atas tempat tidur.
"Loh! Kok udah jam setengah 7?" Tanya Dimas lagi!
"Emang udah jam setengah 7,
