Epilog
Titiana Wulandari seorang gadis yang berumur 17 tahun hidup di keluarga yang sederhana , ayahnya seorang mekanik memiliki bengkel sendiri meskipun tidak terlalu besar namun mampu membiayai kehidupan keluarga dan sekolah anak-anaknya, ibunya seorang ibu rumah tangga yang mengurus keperluan rumah, meskipun dia 5 bersaudara dan kadang bertengkar namun nyatanya itu lah bentuk kasih sayang mereka. Anton adalah kakak pertamanya saat ini sudah berkeluarga, Amel adalah kakak kedua juga sudah berkeluarga, saat ini Tian sedang menjalani UN untuk menentukan kelulusannya, sedangkan adiknya Sifa saat ini baru masuk SMA , dan adik bungsunya kelas 2 SMP. Mereka semua mendapatkan beasiswa dari kepintaran mereka , mereka sekolah di sekolah terbaik di desanya. Tepatnya di Sulawesi Selatan, Sidrap, Rappang. Mereka menjalani kehidupan dengan harmonis jauh dari gosip tetangga, seringkali mereka mengadakan makan malam keluarga karena kakak-kakaknya tidak tinggal bersama mereka, Anton tinggal di kota Makassar sedangkan Amel tinggal di kabupaten Pinrang. Mereka akan datang dan menyempatkan waktu untuk makan malam bersama.sambil bersenda gurau Tian juga sangat akrab dengan para iparnya bahkan kadang lebih akrab dari pada saudara-saudaranya, karena sering kali ia di bully oleh saudaranya sendiri dan ipar-iparnya inilah yang akan membelanya bahkan ia lebih memilih meminta apapun atau curhat kepada iparnya, masalah apapun itu entah tentang sekolah, percintaan atau khayalan masa depannya