“Mobil sudah siap untuk perjalanan ke bandara, Tuan Mahesa.” Itu suara Mario yang memberikan informasi pada Mahesa tentang bussines trip pria itu malam ini ke Surabaya.
Mahesa yang baru saja menyelesaikan meeting-nya langsung mengangguk. Dia lalu menuju toilet untuk membersihkan diri dan bersiap. Sebuah pesan kembali masuk ke ponselnya. Pesan dari Kana yang kesekian kalinya hari ini, yang masih membujuknya untuk datang ke pesta malam ini.
-Mas, aku akan berangkat sebentar lagi. Bagaimana penampilanku? Ini cocok dan bagus untukku kan? Aku takut jika berlebihan. Berikan pendapatmu, Mas!-
Mahesa menahan napas melihat foto dan video yang dikirimkan Kana. Dia mengusap lehernya dan mendecak. Bagaimana bisa wanita itu terlihat sangat berbeda dan begitu cantik dengan gaun yang melekat sempurna
