"Hallo, Nona" ucap seseorang di seberang sana.
"Hm" jawab seorang gadis dengan tampang datarnya yang masih mengenakan seragam sekolah nya, sedang duduk di kantin bersama sahabatnya.
"Maaf mengganggu Nona, ada masalah di sini, tepatnya di sekolah mil-"
"To the point" potong gadis itu cepat. Dia sama sekali tidak suka dengan hal yang bertele-tele.
"Anggota Black Blood sekarang berada di sekolah milik Nona, mereka berencana menyerang. Tujuan nya untuk mencari informasi sekaligus mengincar keluarga Nona dan sahabat Nona" ucap orang itu cepat memberitahu kan informasi yang di dapatnya, kepada nonanya itu.
Gadis itu tampak menggeram marah, tangan nya terkepal, terlihat sekali kilatan amarah di matanya. Tiba-tiba saja suasana disana mencekam karna aura yang dikeluarkan gadis itu.
"Kapan mereka memulai rencana?" tanya gadis itu dari yang awalnya dingin kini bertambah dingin.
"L-lu-lusa Nona" jawab orang di sebrang sana terbata-bata. Tidak melihat nya saja orang itu sudah takut, apa kabar dengan orang yang di dekat nya sekarang?
"Ok"
Tut tut tut
Panggilan diputus sepihak oleh gadis itu. Dia memejamkan matanya untuk menetralisir amarah nya.
"Are you oke Princess?" tanya seseorang yang ada di depan nya.
Mendengar itu, gadis yang di panggil princess itu membuka matanya, melihat kearah sahabatnya kemudian tersenyum lembut.
"Yeah i'm oke. Don't worry " ucapnya menenangkan.
"Apakah ada masalah Princess?" tanya laki-laki di sampingnya membuat gadis itu mengalihkan pandangan nya ke samping kanannya.
"Aurel nggak apa-apa kok bang, gak ada masalah juga kok, tenang aja." jawab nya sambil tersenyum.
Ya gadis itu adalah Aurel, dia sedang makan di kantin bersama sahabat nya.
Aurel sekarang berada di NY. Dia bersekolah di AIHS (Aurel international high school) , ya salah satu sekolah miliknya. Kenapa dia sekolah? Bukankah dia sudah lulus S3? Jawaban nya adalah, Aurel hanya ingin merasakan masa SMA dan memutuskan untuk sekolah di sekolah miliknya.
"Princess..." ucap teman-temannya serentak.
Huft.. kalau sudah begini mau tidak mau dia harus menceritakannya.
"Baiklah Aurel akan cerita. Tadi mata-mata Aurel yang ada di Indonesia ngasih tau Aurel kalau ada masalah disana." ucapnya menjelaskan.
"So??" ucap mereka lagi serentak
"Ya mau tidak mau Aurel harus balik kesana untuk menyelesaikan masalah itu." jawab Aurel lirih sambil menunduk. Jujur dia tidak ingin pulang ke tanah kelahirannya itu, dia sudah nyaman disini bersama sahabat-sahabat nya.
Mereka yang mendengar itu terdiam. Mereka tidak mau berpisah dengan princess kesayangan mereka.
"Gak! Princess gak boleh pergi.!" bantah laki-laki di samping kirinya.
"Aurel juga gak mau pergi, tapi ini udah tanggung jawab Aurel bang. Jadi Aurel harus pergi " jawab Aurel sambil tersenyum manis.
"Tapi abang gak mau kehilangan Princess nya abang " ucap nya lirih dan menunduk.
"Hey.. abang gak kehilangan Aurel kok , kita kan masih bisa komunikasi. Udah dong jangan sedih nanti Aurel juga sedih nih" ucapnya sambil cemberut.
Dan tentunya mengundang tawa temannya. Entah Aurel pun bingung apa yang membuat mereka tertawa .
Bagaimana tidak ketawa, Aurel kalau sedang cemberut lucu sama imutnya gak nyelow, tidak hanya saat cemberut tapi setiap kali dia mengeluarkan ekspresi nya.
"Princess imut banget sih, jadi gemes deh pengen nyubit" ucap semuanya. Sedetik kemudian mereka kembali tertawa. Kenapa bisa mereka mengucapkan kalimat yang sama.
"Ehkem. Jadi Aurel boleh pergi kan ?" tanya Aurel menghentikan tawa mereka dan menatap sendu ke arah Aurel yang masih setia dengan senyum nya.
"Princess beneran mau pergi? Princess mau ninggalin Jeje?" tanya seorang cewek yang bernama Jeje itu.
"Jeje gak usah sedih ya. Aurel kan disana gak lama. Nanti Aurel bakalan sering main kesini kok yaa" ucap Aurel lembut .
Jeje mengangkat kepala nya menatap Aurel berbinar .
"Princess beneran kan? Nanti Princess kesini terus kan? Princess gak akan lupa sama Jeje sama abang-abang kan?" tanya Jeje beruntun membuat Aurel dan yang lainnya terkekeh.
Dasar Jeje kalau sudah begini pasti akan sangat manja.
"Iya Jeje sayang, nanti Aurel bakalan sering kesini kok nanti Aurel bawain ole-ole deh" ucap Aurel.
"Yeay janji ya Princess?" ucapnya seraya mengangkat jari kelingkingnya ke arah Aurel.
"Iya janji" jawab Aurel sambil mengaitkan jari kelingkingnya ke jari Jeje.
"Emang nya Princess kapan mau berangkat?" tanya perempuan di samping Jeje.
"Mungkin sore ini, kak. Soal nya mendadak" jawab Aurel lesu.
"Loh kok mendadak banget Princess perginya? Gak bisa besok atau lusa gitu?" tanya perempuan itu lagi.
"Gak bisa kak Fatin. Aurel juga gak mau secepat ini tapi mau gimana lagi" jawab Aurel, dan terlihat perempuan yang di panggil Fatin itu menghembuskan nafas nya panjang.
"Ya udah, nggak apa-apa. Itu kan udah tanggung jawab Princess, jadi kita harus dukung jangan sedih gini dong" ucap laki-laki di samping Aurel.
"Tuh dengerin bang Manu nya Aurel " ucap Aurel.
"Hahaha iya iya Princess cantik" ucap laki-laki di samping kirinya.
Pipi Aurel memanas karna dibilang cantik , ya Aurel memang orang yang gampang blushing kalau di puji , tapi hanya dengan orang tertentu.
"Ih bang Farel mah.." ucap nya malu dan menutup pipinya dengan kedua tangannya.
Dan itu tentu saja mengundang tawa mereka semua.
"Udah-udah jangan di godain lagi Princess nya kasian tuh pipinya tambah merah" ucap Manu sambil merangkul Aurel membuat Aurel memeletkan lidahnya mengejek sahabat nya.
Bukannya kesal mereka malah terkekeh melihat tingkah Aurel.
"Kalau gitu nanti kita antar Princess ke bandara ya. Princess pake jet pribadi kak Jen aja ya" tawar perempuan yang bernama Jen itu.
Aurel tersenyum.
"Gak usah kak nanti Aurel pake jet pribadinya Daddy aja." jawab Aurel dibalas anggukan oleh Jen.
"Oh ya nanti Aurel mau pamitan dulu sama semua siswa dan guru, kalian mau kan bantuin Aurel?" tanya nya pada semuanya.
"Tentu mau dong Princess, kita pasti bakal bantu princess kok" jawab Jeje mewakili semuanya .
"Makasih ya" ucap Aurel sambil tersenyum manis.
"Sama-sama Princess " jawab semuanya serentak.
Di antara mereka memang Aurel lah yang paling muda. Jeje selisih 3 bulan dengan Aurel, tapi dia tidak mau di panggil kakak oleh Aurel, dan juga dialah yang paling manja pada Aurel, kesan nya Aurel lah yang menjadi kakak nya.
Di sekolah nya Aurel memang di panggil princess oleh seluruh siswa maupun guru. Penghuni sekolah itu sangat menyayangi dan sangat menjaga Aurel. Tak ada satu murid pun yang pernah berkata kasar atau pun menyakiti Aurel. Mungkin Aurel anaknya kelewat cantik, baik, ramah dan tidak pernah membeda-bedakan temannya, dan dia juga welcome kepada semua orang.
Sekarang semua siswa dan guru telah berkumpul di aula sebagai acara perpisahan dengan Aurel. Kenapa mereka mau saja disuruh berkumpul hanya untuk seorang murid yang ingin pergi? Karna yang akan pergi itu adalah Aurel, princess kesayangan mereka.
Aurel sudah berdiri diatas podium untuk mengucapkan kata-kata perpisahan darinya.
"Selamat siang semuanya" ucap Aurel ramah melambaikan tangan nya sambil tersenyum lebar.
"Selamat siang Princess " ucap semuanya serentak membuat Aurel terkekeh pelan. Menurutnya mereka semua sangat lucu bila berbicara serentak seperti itu.
"Pertama, Aurel minta maaf mengganggu waktu kalian semua nya, dan terimakasih karena udah mau berkumpul disini untuk Aurel. Aurel cuma mau pamit. Aurel mau pindah ke Indonesia, mengingat Aurel ada urusan disana yang gak bisa Aurel tinggalin. So makasih untuk semuanya, makasih buat para guru, teman-teman, kakak dan abang-abang Aurel. Makasih udah mau nerima Aurel disini, jaga Aurel, udah baik sama Aurel. Pokoknya bagi Aurel, kalian itu keluarga ter the best Aurel yang sangat Aurel sayang. Maafin Aurel ya kalau Aurel ada salah sama kalian, mungkin bikin kalian tersinggung. Aurel janji Aurel gak akan lupa-in kalian dan Aurel akan sering main kesini janji gak pake boong" ucapnya sambil mengangkat jari tengah dan telunjuknya membentuk huruf 'V' tak lupa mengeluarkan cengiran nya.
Lantas semuanya terkekeh, sedang serius-seriusnya malah dibikin becanda oleh Aurel.
Aurel tersenyum melihat itu, dia hanya tak ingin melihat orang-orang yang dia sayang bersedih .
"Mm mungkin itu aja yang ingin Aurel sampai in. Pesan Aurel, kalian semua jangan nakal ya, nurut apa kata guru kita, bikin sekolah kita bangga dan jangan ada yang berantem-berantem, jangan ada yang musuh-musuh an. Aurel sayang banget sama kalian . Aurel pamit ya, jangan lupain Aurel ya.. see you my family" lanjut Aurel sambil tersenyum manis. Setetes demi setetes air mata nya turun membasahi pipinya.
Semua nya melihat itu, melihat Aurel menangis dan itu adalah untuk pertama kalinya princess mereka menangis. Semua nya terharu dan ikut menitikkan air matanya.
Aurel turun dari atas podium berjalan kearah dimana para sahabatnya berdiri. Tepat di hadapan mereka, Aurel merentangkan tangannya mengisyaratkan untuk mereka memeluk nya.
Paham akan hal itu, para sahabatnya memeluk Aurel penuh haru. Cukup sudah. Tangis para siswi sudah tidak dapat di bendung lagi, tangis nya pecah dalam pelukan Aurel.
Lama mereka berpelukan hingga akhirnya Aurel melepaskan pelukannya.
"Hey don't cry ok. Aurel mau pergi nih masa nangis terus sih?" ucap Aurel menatap mereka semua.
"Princess baik-baik ya disana, jaga diri dan jangan nakal ya" pesan Manu pada Aurel dan dibalas anggukan oleh Aurel.
"Kalau di sana ada yang jahatin Princess, bilang aja sama kita ya, kita akan langsung nyusul Princess kesana." Ucap Fatin mengelus rambut Aurel.
"Iya kak Fatin cantik" jawab nya sambil terkekeh.
"Princess janji ya sering kesini, Jeje kan gampang kangen sama Princess " ucap Jeje membuat Aurel tertawa kecil.
" iya iya, Jeje bawel ya"
"Ya udah ayo kita pulang, Princess belum siapin barang-barang Princess kan? Jadi sekarang siap-siap kita bantu habis itu baru kita antar Princess ke bandara. Oke" ucap Farel dan di angguki semuanya.
Mereka ber 6 berjalan kearah parkiran. Disepanjang perjalanan semua siswa dan siswi mengucapkan selamat tinggal pada Aurel.
'Princess cantik hati-hati ya'
'Jangan lupain kita ya Princess '
'Huaaa Princess aku pergi , aku di tinggal huaa'
'Yaa gak ada lagi dong Princess kita disini '
'Sering-sering kesini ya Princess '
'Princess jangan pergi dong '
Dan masih banyak lagi yang di ucapkan mereka untuk Aurel. Aurel membalasnya dengan tersenyum dan sesekali membalas ucapan mereka. Tak jarang ada juga yang memeluk Aurel dan tentunya di sambut hangat oleh Aurel.