Chapter | 8.2

2185 Words

     Tak terasa waktu yang akan membuat Nessa punah telah tiba. Ia berlari secepat mungkin ketika gerbang mansion terlihat. Sembari membenarkan tas ransel dan rambut tak beraturan, Nessa mengitari seluruh halaman mencari keberadaan Emily. Tapi apa yang Nessa cari tak terdapat di sana, tapi samar suara riang terdengar di dalam mansion. Nessa memasuki ruang utama dan menuju kamar Emily. Namun langkahnya terhenti oleh kepala pelayan yang membawa kotak berukuran sedang di tangan,      "Maaf nona, tidak ada orang yang bisa masuk kedalam!" Sial! Nessa menepuk kening untuk membentuk sel otak yang berantah mendengar pernyataan Deborah.      "Tidak bisa bagaimana? Emily menungguku, dia..."      "Tapi tuan melarang siapapun termasuk... Anda, maaf." Sergah Deborah menundukkan kepala.      Tawa ri

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD