"Bersenang-senang?" Kening Yohan berkerut bingung. Dia menatap sang penculik yang kini berjalan mendekat ke arahnya. Jika dilihat dari dekat, Yohan mengira pria itu berusia sama dengannya. Sekitar 30-an tahun. Wajah itu tampak asing, tetapi juga familiar. Yohan seperti pernah melihatnya di suatu tempat, tetapi tidak tahu di mana. "Apa maksudmu?" Pria itu melirik Yohan sekilas sementara dia membuka sebuah kotak besi yang berada di atas meja. Itu adalah sebuah kotak yang mempunyai tiga tingkat, seperti kotak make-up, tetapi dibalut kain beludru berwarna hitam. Tampak berbagai jenis pisau berjajar begitu rapi di sana, dengan berbagai bentuk, ketebalan dan ukuran, berkilat di bawah sinar lampu kekuningan, menunjukkan ketajamannya. Dia menyentuhkan ujung jari telunjuknya pada ganggang pisau,