"Tidak. Aku tidak memiliki penyakit yang sama dengan ayahku." Daegal menjawab dengan nada tenang. Daegal juga tidak tahu mengapa dia menyangkal penyakit yang dia dia derita. Mungkin Daegal hanya... sedikit lelah? Dia semakin berambisi untuk menyelesaikan misinya dan bisa segera merasakan sakit. Hal yang tidak cukup beruntung untuk Yohan miliki. "Aku menangis saat kakiku berdarah, aku juga kesakitan saat tanganku tersayat pisau. Aku bisa menggiggil karena demam." "Lalu mengapa kamu membunuh dengan metode yang sama dengan ayahmu? Apa kamu tidak merasa kasihan dengan kesakitan yang mereka derita?" Ada jeda sejenak. "Jika kamu juga bisa merasakan sakit, kamu tidak akan menyiksa mereka sebelum kematiannya. Kerena kamu tahu jika rasa itu begitu menyakitkan." Bagaimana bisa, Yohan bicara tenta