Mafia Vs Ceo

Mafia Vs Ceo

book_age18+
1.3K
FOLLOW
4.9K
READ
revenge
CEO
mafia
drama
tragedy
heavy
genius
coming of age
cruel
passionate
like
intro-logo
Blurb

Warning untuk usia 21+!

Ketika Ceo tampan memiliki karakter dingin juga kejam menaruh seluruh cintanya pada sosok Jullia. Perlakuan-perlakuan istimewa telah Jonnatan hadiahkan pada sosok wanitanya, tapi siapa sangka menuju akad, Jullia membatalkan sepihak pernikahan mereka.

Cinta yang di pupuk selama ini seketika menjadi sebuah dendam, ketika Jonnatan ingin membalas sakit hatinya, Jullia telah melarikan diri.

Empat tahun kemudian, melalui mata-matanya, Jonnatan berhasil menemukan keberadaan Jullia yang menghilang bagai di telan bumi.

Akankah Jonnatan berhasil membalaskan dendamnya?, ikuti kisahnya...

Mafia Vs Ceo update setiap hari yah("_")

chap-preview
Free preview
Pemuja Cinta
Hempasan angin meliuk liuk manja, dedaunan seolah  penari yang menari-nari karnanya, seakan sedang menyambut kedatangan sepasang kekasih. "Sayang kenapa di tutup begini sih ...?."  "tenanglah..! aku tidak akan membunuh mu Jullia, sayang." Hempasan  angin lembut menyapu wajah  Jullia dan Jonnatan menambah kesan rileks kepada keduanya. Perlahan Jonnatan membuka penutup mata yang menutupi bola mata indah Jullia.  "Lihatlah...!!sayang." Seketika mata Jullia membulat. "AMAZING, This beach view is truly amazing!. Sayang ini luar biasa," ucap Jullia. Jullia sangat  bersemangat melihat semua keindahan alam di balut pernak pernik kemewahan. Terlihat pantai exsotic yang  indah, dengan dekorasi seperti acarap pernikahan di sepanjang pantai, juga di lengkapi berbagai macam kemewahan. Di sudut tepi pantai terdapat meja bundar besar, dengan  sepasang kursi. Juga tampak kue tar menjulang tinggi, lengkap dengan berbagai maacam hidangan. Tiba tiba suara angin gemrumuh di sertai suara bising dari langit-langit. Seketika Jullia merebut pistol yang selalu menempel di saku depan celana Jonnatan, dengan posisinya yang siap membidik ke langit-langit. "Hahahaha...,  kamu di sini sebagai sekasih ku, bukan Bodyguardku, sayang," Jonnatan  tertawa sampai menggenang air mata di kelopaknya. Jullia menatapnya heran. Masi di posisi sigap membidik, ia menoleh melihat kapal jet mengeluarkan ratusan balon dengan di ikat kain sepanjang dua puluh meter, bertuliskan happy anniversary 2th. Ya, buhungan Jullia dan Jonnatan sudah dua tahun lamanya, entah apa yang  ada pada  Jullia sehingga  seorang Jonnatan pengusaha sukses yang dingin bisa sangat memujanya. "Sial sial sial, kau berhasil menipu Ku Jonnatan," ucap Julia kesal. Jullia menaikan sudut bibir, mulai mengembangkan senyumnya  dan mendaratan ciuman di bibir sexy Jonnatan. Tatapan mereka saling beradu menjadi sebuah ciuman hangat penuh cinta. Tangan kekar Jonnatan menarik paksa pinggang ramping Jullia, memeluk erat seakan Jullia miliknya seorang. "Cup." Julia melepaskan ciumannya. Seketika dahi Jonnatan mengerut, tatapannya begitu tajam seperti sangat kesal. "Sayang aku telah memberikan segalanya, tapi kenapa kau sangat pelit untuk ciuman manismu?."  Jonnatan akan bersikap konyol dan manja hanya dengan sang Kekasih, bahkan tidak dengan ibunya sekalipun. Tidak pernah, apa lagi dengan rekan bisnisnya, Jonnatan akan bersikap dingin dan kejam. "Aku hanya meminta cinta mu, tapi kau malah memberikan segalanya, itu bonus ku bukan, ?" Julia terkekeh. "Awas saja, apa yang akan ku buat nantim malam.'' Bibir Jonntan membentuk seringai licik. Jonnatan menggendong Jullia dari depan, berjalan sepanjang bibir pantai. Sesampainya di meja yang telah di siapkan. Ia menurunkan Jullia, segera mendorongkan kursi mempersilahkan nya untuk duduk.  "Aku seperti wanita yang terkena Kanker, tak sanggup berjalan Sayang." Jullia melirik  tajam Jonnatan. "Nikmati saja sayang." Jonnatan terkekeh. Mereka menikati hidangan sambil berbincang-bincang. "Sayang, setelah ini kita bermalam di kapal pesiar," ucap Jonnatan. "Baiklah..tapi belikan aku senjata laras Panjang keluaran rusia," Jullia sambil mengayunkan  gelas berisi wine. Selain cantik dan sexy, Jullia juga wanita pemberani. Pernah suatu malam ketika hendak pulang dari  tempat dimana ia bekerja, ia mengalahkan tujuh orang gengster yang hendak memperkosanya, dengan bidikan. Ya, hobi Julia adalah menembak dan memanah. Ia wanita yang juga aneh, sering merengek pada sang kekasih untuk di jadikan bodyguardnya. "Hahaha. Baiklah sayang..kau adalah wanita yang sangat sexy ketika menembak," ucap Jonnatan. "well jadi aku akan menjadi bodyguard mu, sayang?," tanya Jullia. "No no!apa kau tidak ingat ?,  kau pernah menebak kaki ku sayang..," goda Jonnatan. "Jika aku tidak menembak mu pada Saat itu apa sekarang ini kau masi hidup hmm?," ketus Jullia.                           FLASCBACK Pertemuan pertama kali mereka tiga tahun yang lalu, saat Jonnatan mengunjungi pamanya. Pada saat itu umur Jullia masi sembilan belas tahun dan Jonnatan dua puluh dua tahun. Saat itu, di tepi danau dengan pepohonan yang cukup lebat,  dengan selalu di kawal para bodyguard. Jonnatan sedang melihat ratusan buaya seakan mengamatinya. Danau penuh buaya itu adalah milik pamannya, danau yang di tunjukan untuk para penghianat keluarga Adward Jonsep, tidak lain adalah kelurga dan kerabat ia sendiri. "Dor!." Tiba tiba suara tembakan tertuju padanya. Para bodyguard langsug dengan posisi sigap. Anehnya tidak ada  peluru yang mengenai mereka. Seketika Sesuatu yang besar yang bertengger di atas pohon jatuh tepat di kaki Jonnatan. "Dorr!!." Untuk kedua kali tembakan mengenai pergelanga kaki Jonnatan. "Aaaak!." Suara ringisan Jonatan terdengar. "Cari siapa pelakunya!!," ucap ketua bodyguard. Gadis cantik bermata hanzel keluar dari semak-semak. ya, dia adalah Jullia. Para bodyguard langsung menadahkan pistol mereka ke arah Jullia. "Hei hei tenanglah...lihat!! di samping kaki tuan kalian,  ular kingkobra sudah aku lenyapkan. Aku Telah menembak kepala ular itu, tapi ular itu masih hidup. Taringnya sudah siap menyalurkan bisa ke kaki anda, jadi aku tembakan saja," ucap Jullia dengan santai. Jonnatan memberikan kode denga tangan, agar bodyguard membiarkan Jullia melangkah. "Aku baru belajar menembak, maaf Mengenai kaki mu,"  ucap Jullia. Tepat di hadapan Jonnatan, Jullia mengeluarkan besi runcing  di saku celananya, kemudian  berjongkok tepat di kaki Jonnatan. Jonnatan hanya menaikan sudut bibir menatap  gadis itu seakan tau apa yang akan dilakukanya.  Ia menancapkan besi runcing di pergelangan kaki Jonnatan. "Aaaaak!," terdengar ringisan Jonnatan. Peluru berhasil di keluarkan Jullia. "Bagaimana kau bisa menembak tepat di kepala ular itu?, kalau kau baru Belajar?." Jonnatan menatap wajah Jullia secara intens, seolah telah terhipnotis. "Aku memang baru belajar menembak, aku tidak ada niat jahat terhadap mu. Perlu yang menancap di Kaki anda ini yang ke lima," Ucap Jullia dengan wajah datar. Itu berati ia baru belajar menebak lima kali. Tidak aneh, karna ia gadis Jennius. Di usianya sembilan belas tahun, Jullia sudah memulai s2. Dengan otak yang jenius Jullia tidak pernah pusing mengenai biaya pendidikan, pasalnya ia dari keluarga biasa. Tentu dengan biaya siswanya. "Sudah beres..," ucap Julia. Ia tersenyum cerah, lalu bediri menatap salah satu bodyguard. Dengan gerakan cepat ia merebut pistolnya. "Pistol ini menjadi upah menyelamatkan mu, Tuan."  Jullia melangkah  pergi meniggalan merek begitu saja. Jonnatan menaikan kedua sudut bibirnya, memandangi punggung gadis itu yang perlahan menghilang. "Aneh rasanya, seharusnya aku sudah menembak kalian yang sudah memuatku terluka, bahkan sekedar tergores.  "Tapi aku malah merasa telah mendapatkan sepotong es cream,"  batin Jonnatan.                   Flasback off "Oke oke, kau selalu benar sayang," goda Jonnatan. "Apa kau sudah selesai sayang..??, kita Akan beristirahat di kamar," tambahnya. Jullia mengangguk kecil,  ia menaikan sudut bibir tersenyum tipis, seolah tau yang ada di kepala Jonnatan, tentu dengan otak mesumnya. Mereka berjalan menuju awak kapal pesiar yang sudah bertengger tak jauh dari tempat mereka. Jullia lagi-lagi dibuat nanar matanya, melihat di dalam kapal sudah di hiasi manik-manik romantis, seperti bunga mawar segar di sepanjang lorong koridor kapal. "Sayang, kau  akan membuat repot pembersih kapal dengan mawar mawar mu ini!,"ucap Julia. Tangan kokoh Jonnatan tiba-tiba melingkari pinggang sexynya. "Ikut aku!, aku sudah tidak sabar sayang," bisik Jonnatan. "Kenapa kau tidak memberiku waktu untuk ku menikmati pemandangan ini,  hmm.?"

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
153.0K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
296.6K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
174.0K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.7K
bc

Tentang Cinta Kita

read
215.4K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.7K
bc

TERNODA

read
193.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook