When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Carol rupanya telah benar-benar telah menjadi utusan sang Penguasa Dewa Iblis. Situasinya itu jelas membuatnya menjadi lebih sulit untuk menghindari nasib yang telah dimanipulasi dan dikendalikan. Saat ini, Lich Bryant harus mengakui, bahwa hubungan antara dirinya dan Carol kini telah sepenuhnya terbalik. Carol tidak hanya berhasil lolos dari cengkeramannya, ia bahkan menggunakan kekuatan Penguasa Dewa Iblis untuk menandinginya. Carol pun memandang Lich Bryant sambil tersenyum dingin. Setelah memandang dan memutar matanya, ia berkata dengan nada memerintah, “Bryant, bawa aku kembali ke kastil.” “Baik, Tuan Utusan,” ucap Bryant. Ia sempat ragu-ragu sejenak, lalu dengan enggan merapalkan mantra untuk membawa Carol kembali ke aula kastil. Sesampainya mereka di aula kastil, Helville ma