When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Kota bawah tanah tampak seperti kota hantu. Dilihat dari ukuran dan banyaknya rumah di sana, setidaknya pernah ada puluhan ribu goblin yang tinggal di kota itu dengan berbagai peradabannya. Carol menggelengkan kepalanya sambil berpikir dengan logika, sesuatu pasti telah terjadi. Bisa jadi, suatu hari bencana melanda. Jika bencana itu benar pernah terjadi, ada beberapa kemungkinan. Bisa saja terjadi kerusakan pada kota, atau jika para goblin mengambil pilihan untuk mengungsi, mereka pasti membawa semua barang-barang yang ada di rumah. Bahkan jika situasinya sangat mendesak, setidaknya mereka membawa barang-barang yang berharga. Namun, Carol tidak hanya melihat perkakas rumah tangga di dalam rumah-rumah itu. Dia juga melihat beberapa perhiasan yang berkilauan. Mereka meninggalkan benda-be