When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Jika kau bersedia membantuku, aku pasti sangat senang." Carol mengerti rasa terkejut Helville. Dunia ini berbeda dengan bumi. Tidak ada sekolah-sekolah didirikan di sini untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Baik itu keturunan seseorang yang memiliki kekuatan super atau kalangan orang biasa, jika ingin mempelajari suatu keterampilan, ilmu itu harus diwariskan turun temurun dari orang tua ke anaknya, atau dengan mencari seorang guru dan memohon kepada orang lain untuk mendapatkan pengetahuan itu. Carol mengizinkan Helville untuk membantunya, sama artinya ia telah memberi kesempatan bagi Helville untuk “mencuri” sedikit ilmu. Tentu saja, Carol merasa tidak mungkin bahwa Helville akan bisa menguasai ilmu pengobatan hanya dengan melihat saja. Setelah selesai menikmati sup panas, Carol yan