0.3 masih terngiang

464 Words
aku tiba dikantor papa tepat pukul delapan pagi,dari parkiran gedung aku langsung menuju lift yang membawaku ke lantai paling atas ,dimana ruangan papaku berada. ponselku terus berdering semenjak tadi,aku memilih mengabaikanya ,toh sebentar lagi aku nyampe. ya ,siapa lagi yg terus terusan menghubungiku ,papaku lah siapa lagi,pasti beliau menghawatirkan ku tadi kami berangkat hampir bersamaan dan beliau sudah tiba dari tadi sedang aku karena insiden dijalan tadi membuatku datang terlambat. kuketuk pintu ruangan papa , kemudian langsung membukanya tanpa menunggu persetujuan dari si empunya ruangan. " papaaaaa.... "hey,kemana aja kamu ,papa hubungi sejak tadi tidak juga diangkat" "maaf pa tadi ada insiden kecil dijalan" "tadi pas papa telpon dini sudah ada dibasement gedung" "oiya paaa....aku minta tolong pak jajang bawa mobilku ke bengkel langganan papa ya..."kataku lagi "loh ,ada kejadian apa ,tapi kamu baik baik aja kan" " nggak kenapa napa kan " papa memutar mutar tubuh ku sambil meneliti keadaanku... "ish papa kayak anak kecil aja deh dini ,nggak kenapa kenapa kok pa tadi ada yang nyerempet mobil dini dari belakang" papa melotot ,beliau terlalu over protektif kepadaku maklum lah aku kan putri tunggal nya "papa bilang apa ,tadi papa minta kamu bareng sama papa ,kan kejadiannya kayak gini kan" "udahlah pa,yang penting dini selamat sehat walafiat,lagian mobilnya juga cuma lecet sedikit kok" "udah yok pa,nanti kita makin panjang ngobrolnya,udah ditungguin diruang rapat,sekrertaris papa tadi bilang ke dini waktu dini mau masuk keruangan papa" aku menggamit lengan papa sambil mengajak beliau keluar menuju ruang rapat,kalau sudah menyangkut keselamatanku pasti beliau bisa panjang lebar berbicara . ... tepuk tangan riuh bergema diseluruh ruangan rapat ini,papa memperkenalkan ku kepada seluruh jajaran staf direksi dan manager . "mulai hari ini,putriku ini yang akan menggantikanku sebagai direktur utama,mohon kerjasama dan bimbinganya,papaku mengakhiri sambutanya ... sebenerya aku tak enak hati menerima jabatan ini,walaupun aku pewaris perusahaan papaku ,aku maunya belajar dari bawah gk mau langsung memimpin bagaimanapun juga aku harus belajar kan ,tapi seperti biasa papa nggak mau dibantah sama sekali,beliau berdalih toh nanti kamu kamu juga yang akan menggantikan papa,papa tetap berada dibelakang kamu mengawasi kinerjamu dan sebagai penasihatmu. usai rapat ditutup aku kembali keruanganku,papa sudah menyiapkan satu ruangan yg sangat luas buatku bekerja aku takjub ,papa sungguh memanjakanku. ..... entah kenapa dengan otakku aku masih saja terngiang suara lelaki yang tadi pagi menabrakku,aku duduk dikursi kebesaranku sambil membaca kartu nama "alvin arya .... tok tok tok sura ketokan pintu membuyarkan lamunanku "masuk..." ternyata mang jajang yang meminta kunci mobilku untuk dibawa kebengkel . "ini mang kuncinya" "dan nanti tagihannya tolong dikirim ke alamat ini ya" aku mengangsurkan kartu nama yg kupegang,tapi kuurungkan aku punya rencana lain "eh gak jadi mang " nanti aja biar aku yang urus sendiri ....terimakasih mang... bersambung mohon maaf apabila ada salah salah kata mohon like nya ya biar aku semngat nulis
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD