Dehaman Arthur mengejutkan semua orang di ruang makan tersebut, kecuali pria tampan di seberangnya yang terlihat asik mengunyah makanannya. "Daddy dengar, Sean bertemu denganmu." ucap Arthur, Andrea meringis saat nama Sean disebutkan di hadapan Ethan. Sementara pria itu nampak tidak perduli walau pendengarannya bekerja dengan baik. "ah, i-iya... Aku bertemu dengannya di sebuah perayaan." Arthur mengangguk mengerti, kalimat basa-basi yang ia ucapkan hanya untuk membuat lelaki di seberangnya tersinggung. "dia... Semakin tampan bukan?" pertanyaan Arthur cukup membuat Ethan kesal, ia menegak wine hingga tandas. Arthur menyunggingkan senyum miring, mengerti jika pria itu terbakar api cemburu. "uhm... Dad, bisa kau ambilkan tisu untukku?" Andrea mengubah topik, menatap Jane dengan bingun