Ketika malam kiam larut, tak ada suara apapun di sekitar hanya deru nafas masing-masing. Sean melirik ke arah bibir seksi milik gadis itu, Andrea yang seolah mengerti langsung mengecup bibir Sean. Menekan tengkuk pria itu guna memperdalam ciumannya. Dengan lembut dan penuh penekanan, berlangsung cukup lama hingga akhirnya keduanya hampir kehabisan nafas. "aku rasa, aku pantas mendapatkannya sebelum kau benar-benar menjadi istri pria itu, Andrea." ucap Sean dengan nafas tersengal. "kau akan selalu menjadi sahabat baikku, Sean." keduanya tersenyum, Andrea segera turun dari mobil sebelum berpamitan pada Sean dan berterima kasih. Serta tak lupa untuk mengantar Jane ke rumah Ayahnya. Andrea berjalan sempoyongan, entah mengapa pengaruh alkohol membuatnya teler. Mungkin karena beberapa tahu