Bab 9

1430 Words

Happy reading *** Dina tidak tahu akan berbuat apa selain menikmati kecupan Igar. Ia bukanlah wanita polos yang tidak pernah merasakan sebuah ciuman. Ia pernah melakukan ini dengan mantan-mantannya terdahulu. Ia baru tahu bahwa kecupan Igar begitu menenangkan. Semenit kemudian ia melepas kecupan itu, ia mengatur nafas yang sulit di atur. Oh tidak, apa yang telah ia lakukan terhadap Dina. Lihatlah rambutnya kini setengah berantakan, dan bibirnya memerah. "Maaf," Dian menelan ludah, ia juga sinting, mau saja dikecup oleh atasannya sendiri. Ia mengatur nafas yang sulit diatur, ia mengibaskan rambut kebelakang, suasana office mendadak gerah padahal suhu AC ruangan lumayan dingin. "Ya nggak apa-apa," gumam Dina, ia membuka handel pintu, tapi Igar menarik tangannya kembali, otomatis ia men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD