Happy reading *** Dina mengedarkan pandangannya kesegala penjuru ruangan rumah yang di d******i warna putih. Ia melangkah menuju tangga, mengikuti Mince. Ia di sini karena ia butuh teman bicara dan sekaligus ingin tahu, siapa laki-laki yang telah menjerat hati sahabatnya ini. Ia melihat Mince membuka pintu kamar, dan mempersilahkannya masuk. Jujur ini merupakan ke dua kalinya ia ke rumah Mince. Ia menyimpan tasnya di meja. Lalu melepaskan jas begitu saja di atas kasur yang bermotif bunga-bunga itu. Ia memandang Mince menggantung jasnya dibelakang pintu. "Bokap lo belum balik?," tanya Dina, ia mendaratkan pantatnya di tempat tidur. "Belum, masih betah katanya di Padang," Mince tersenyum lalu membaringkan tubuhnya di tempat tidur. "Sinem gimana?," "Lagi seneng dia, maklum security kom