Tapi dia tidak melepaskanku untuk menari dengan pasangan pria tamu lain.
Tentu saja, andai kau menari dengan pangeran yang tepat.
“Kau bisa melukai wajahku dengan tatapanmu itu, Nona.”
“Oh, percayalah, aku lebih senang itu benar-benar terjadi, Tuan.”
Kemudian dengan menyipitkan mata, Zeus menurunkan bola matanya untuk menatapku. Kemudian dalam gerakan berputar yang tidak tiba-tiba, aku bersumpah, gerakanku sudah sesuai dengan ritmenya, kaki Zeus menginjak kakiku dengan keras! Tidak bisa memukulnya begitu saja, karena aku tidak ingin semua orang melihatku memukuli seorang konglomerat baik hati yang tidak berdosa ini. Jadi, aku menahan segala kemurkaan dan teriakan gorilaku tetap di dalam mulut. Sial sakit sekali!
“Hm? Apa aku tadi menginjak sesuatu?” ucapnya semb
