“Apa kau yakin akan meneleponnya?”
“Tidak. Tapi apa kau yakin kau akan bertahan dengan silent treatment ini?”
“Tidak. Tidakkah kaupikir kau harus mengatakan sesuatu tentang peristiwa penembakan itu pada Vin?”
“Tidak. Itu hanya akan membuat dua orang dalam bahaya. Jika Zeus tahu, ada orang lain selain aku yang tahu tentang pembunuhan malam itu, kemungkinan yang bisa kupikirkan, dia akan menghilangkan jejak kita dan Vincentio sekalian untuk menghilangkan bukti.”
“Oke, asumsi yang masuk akal.” Aku menarik napas panjang dan menghelanya cepat dan terburu. “Jadi, kita menghubungi Vin atau tidak?”
“Yep, aku akan meneleponnya. Hanya untuk memastikan kami baik-baik saja.”
Jawaban itu mengakhiri monolog dengan diriku sendiri yang ada di cermin dan mengambil ponselk
