Kira-kira dua ratus meter melangkah dari rumah megah itu Nastiti mendengar teriakan seseorang. "Heiiii Anda mau ke mana?" Nastiti menoleh, ia melihat laki-laki yang pernah ia temui di apartemen dan kemarin ia bertemu lagi di rumah mertuanya meski hanya berupa kelebat bayang. "Pak Bujang Lapuk antarkan saya ke terminal." "Tidak bisa begini, Anda harus kembali, saya akan menelepon Bu Lestari." Sekuat tenaga Nastiti meraih lengan besar Anwar saat akan merogoh ponsel di saku celananya. "Jangan, saya mohon jangan, sekali ini saja tolong turuti saya, saya sudah tidak mampu bersabar, sebentar saya perlihatkan pada Anda." Nastiti meraih ponsel dari tas kecilnya, ia buka galeri dan ia perlihatkan pada Anwar. Anwar terbelalak. Dan segera menoleh pada sisi lain. "Bagaimana jika Anda jadi