Bab 48

1435 Words

Mobil yang dikendarai Nayaka baru saja terparkir di halaman depan rumahnya yang terbilang luas. Jantung Alinka mendadak saja berdegup kencang ketika menyadari bahwa sebentar lagi dirinya akan bertemu dengan orang tua Nayaka. Karena kalau dipikir-pikir, ini adalah kali pertama Alinka dikenalkan kepada kedua orang tua seseorang sebagai pacar. Bukankah ini hal yang cukup besar? “Ayo turun,” kata Nayaka yang saat ini sudah melepaskan sabuk pengaman lalu keluar dari dalam mobil. Alinka hanya menganggukkan kepala. Sambil mengatur napas, Alinka berusaha membuka sabuk pengamannya. Namun, tiba-tiba saja badan Alinka terasa gemetaran ketika hendak keluar dari mobil. Alinka benar-benar merasa sangat gugup. Padahal tadi dirinya biasa saja. Terdengar ketukan dari di kaca jendela. Alinka terkesiap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD