Bab 56

1305 Words

Ponsel Alinka bergetar terus-terusan, membuatnya terbangun dari tidur nyenyaknya. Dengan mata masih mengantuk Alinka meraba-raba kasur, mencari ponselnya yang masih bergetar. Setelah menemukan ponsel itu, Alinka langsung menatap layar ponselnya dengan mata menyipit karena silau. “Nayaka?” gumamnya melihat nama penelepon di layar ponselnya. Seketika itu juga mata Alinka melebar. “Ngapain telepon jam dua dini hari, sih?” tambahnya melirik jam yang ada di layar ponselnya. Dengan perasaan cemas bercampur penasaran Alinka mengangkat panggilan dari Nayaka itu. “Halo?” sapa Alinka sambil mengernyitkan dahi. “Aku hanya pengen kamu,” kata Nayaka dengan suara lirih serta serak. “Apa?” tanya Alinka seraya bangkit ke posisi duduk. “Kenapa kamu—” Ucapan Nayaka terpotong oleh suara berisik di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD