# Tuan Hanungpraja menatap putrinya dengan wajah mengeras. “Apa tidak cukup kau menghancurkan perusahaan dan keluarga Hanungpraja dengan sikapmu yang keras kepala itu?” tanyanya. Di hadapannya, Erika Hanungpraja, anak kesayangannya kini sedang duduk dengan wajah berlinang air mata. “Lalu bagaimana? Apa Papa berencana untuk mengurungku atau membuangku ke luar negeri seumur hidupku?” tanya Erika. “Mahesa itu berbahaya Erika! Kau sudah melihat yang diperbuatnya pada kita setelah kau mengganggu gadis itu. Seharusnya kau menentang dari awal kalau memang kau tidak sanggup menerima kesepakatan yang ditawarkan oleh Mahesa. Tapi kau malah bertindak sendiri! Selama ini, aku menyekolahkanmu di tempat terbaik agar kau bisa memakai otakmu bukan malah bertindak hanya karena terbawa perasaan!” benta