# Allana bisa merasakan sesuatu yang hangat membelai wajahnya. Saat dia membuka matanya dilihatnya Mahesa yang tengah menatapnya dengan sangat dekat. “Sudah sadar?” tanya Mahesa. Allana mengernyit pelan. Dia ingat kalau tadi malam Mahesa memintanya untuk tidur dan anehnya dia langsung tertidur begitu saja. “Tidurlah lagi kalau masih mengantuk,” ucap Mahesa. Allana mengalihkan pandangannya ke sekeliling dan menyadari kalau ini tempat yang berbeda dengan kamar yang biasa dia tempati. Dia ingin bergerak tapi tubuhnya sangat lemas dan infus di tangannya terasa mengganggu. “Di mana ini?” tanya Allana. “Rumah Sakit. Kau pendarahan dan tidak sadarkan diri semalam,” ucap Mahesa. Allana seketika meraba perutnya bahkan sebelum dia sendiri menyadarinya. “Anakku?” tanyanya dengan suara gemeta