#
Allana kembali merasakan tidak nyaman di perutnya dan akhir-akhir ini, hal tersebut sering terjadi di tengah malam menjelang subuh, sehingga dia harus terbangun dari tidurnya.
Allana dengan berat membuka matanya, tangannya hendak meraih bantal pemanas yang tadi diberikan oleh Mahesa namun dirasakannya sesuatu yang hangat diletakkan di atas perutnya.
“Ssshhh... tidak apa-apa. Malam ini aku akan menemanimu,” bisik Mahesa di telinga Allana yang masih separuh mengantuk.
Allana terdiam sejenak merasakan kenyamanan itu menjalar diperutnya kemudian ke seluruh tubuhnya, hingga akhirnya dia sadar kalau Mahesa saat ini tengah berbaring di sampingnya. Menatapnya sambil meletakkan tangannya di atas perut Allana.
“Bukannya kau tidur di kamarmu?” tanya Allana pelan. Dia memandang Mahesa dengan sa
