# Rheina tersenyum ke arah Raya yang sekarang sudah bangun. Rona di wajah Raya sudah kembali dan dia juga menghabiskan semua jatah sarapan yang di berikan olehnya. “Napasmu masih sesak?” tanya Rheina tepat setelah suapan terakhir yang diberikannya untuk Raya. Raya menghela napas panjang dan menghembuskannya selama beberapa saat sebelum akhirnya menggeleng sebagai jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan ibunya. Rheina membelai rambut putrinya sambil tersenyum. “Syukurlah. Mama sangat khawatir dengan keadaanmu tadi malam,” ucap Rheina. Itu memang benar, dia sangat khawatir dengan keadaan Raya tadi malam. Cahaya matahari yang hangat tampak menyusup masuk lewat jendela kamar yang tirainya sudah tersingkap. “Mama, kapan aku bisa pulang?” tanya Raya. Dia tidak suka berada di Rumah Saki