"A-Amors?" beo salah satu siswa. "Iya, Amors," sahut Marko mengkonfirmasi. "Setau gue, cuma ada satu orang yang bernama Amors di sekolah ini," ujar siswa yang lain. Setelah itu, sontak seisi kelas termasuk wali kelas mereka langsung menatap ke arah Nadia. "EH ...??!!!" Setelah menatap Nadia dengan ekspresi tidak percayanya masing-masing, secara serentak mereka semua langsung mengutarakan rasa terkejut dan rasa tidak percaya yang mereka punya itu lewat kata-kata. "I-ini ngga bener kan, Marko? I-ini ngga kayak yang gue pikirin, kan?!" tanya salah satu siswa kepada Marko. Dia benar-benar berharap Marko menyangkal prasangka yang sedang menguasai fikiran mereka saat ini. "Emangnya lo mikirin apa? Mohon maaf aja nih, brother, otak kita kan ngga saling terhubung nih masalah nya, jadi