YAMH 49

1133 Words

Keesokan harinya tepat pada jam makan siang Toland memaksa Gyzell untuk menemuinya di restoran. Awalnya Gyzell enggan untuk memenauhi keinginan Toland, tetapi lelaki itu terus mengatakan ada sesuatu hal yang penting dan perlu dibicarakan berdua. “Aku tidak mau terlalu lama di sini,” ujar Gyzell, memecah keheningan yang sempat terjadi beberapa saat. Toland melirik Gyzell masih dalam kembungkaman. Lelaki itu tidak tahu harus memulainya dari mana. “Ayo kita menikah.” Gyzell melayangkan tatapan sengitnya. Wanita itu terkejut dengan ucapan Toland beberapa menit yang lalu. Tidak percaya sekaligus tidak menyangka, bahkan lelaki itu belum mengambil hati Alger seperti apa yang Toland janjikan satu bulan yang lalu. Gyzell terkekeh geli, “Lelucon yang gila.” Toland menggeleng, “Aku sedang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD