Bagian 16

1278 Words

Krekkkk Terdengar suara pintu kamar terbuka perlahan, menampakkan sesosok pria yang Johana kenal. Dafa, sahabat laki-laki Johana, masuk dengan senyuman hangat. Dia membawa buah-buahan segar dan makanan favorit Johana. "Hai, Na! Aku bawa sedikit camilan. Gimana keadaanmu, Om ?" Sapa Dafa sambil menyalami ayah Johana. Johana tersenyum. "Makasih, Fa. Ayah baik-baik saja, kan Ayah?" Tio mengangguk. "Benar, Fa. Terima kasih sudah datang. Repot-repot bawa makanan juga." "Tapi kebetulan sih, Johana memang belum makan dari tadi." Imbuhnya membuat Dafa sontak melotot ke arah Johana geram. Dafa menyipitkan kedua matanya seolah menyelidiki sesuatu yang berbeda pada Johana. "Kamu diet?" Johana memukul kepala Dafa cukup keras. "Enggaklah, gila kamu ya. Sekurus ini yakali aku mau diet." Sahut J

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD