Lift tiba di lantai teratas. Para penumpang keluar satu persatu dimulai dari barisan paling depan. Namun saat tiba giliran Kane melangkah, ia tak langsung keluar, memilih untuk menahan pintu sementara mempersilahkan Lian lewat lebih dulu. Lian yang masih kikuk karena menerka tulisan Kane di atas telapaknya tadi tak berani menantang tatapan Kane. Kepalanya ia tundukkan seraya mengangguk pelan. ‘Cute banget sumpah!’ Lian berjalan cepat, menyangkutkan tangannya di siku Zhen yang tengah duduk bersandar di salah satu sisi dinding sambil bermain ponsel. Keningnya ia sandarkan di bahu Zhen. Zhen tetap saja datar, hanya menggelengkan kepala. Sementara itu Kane melewati keduanya, mengambil satu gelas air mineral dan plastik klip kecil berisi tiga buah kurma. Ia tak tetap berada di ruang meetin