***
Hampir sepuluh menit Axel berdiam diri di atas sofa, membentangkan kedua tangan di pinggir atas sofa tersebut sambil menengadahkan wajah ke langit-langit kamar, sedangkan kedua matanya terpejam erat.
Detik berikutnya, tiba-tiba Axel tersentak kaget karena ponselnya yang tersimpan di saku celananya bergetar cukup kuat. Axel reflek mengumpat pelan bersamaan dengan membuka pejaman erat kedua matanya.
Kemudian, ia menegakkan tubuh dan membenarnya posisi duduknya. Mengeluarkan ponsel dari saku celana dan membawa benda pipih itu ke depan wajah.
Axel melihat nama kontak yang tertera pada layar canggih itu dengan dahi berlipat tipis. Lalu, Axel dengan segera menggeser tanda hijau di sana dan membawa ponsel menuju telinganya kanan. Membiarkan benda pipih itu menempel disana.
“Selama so
